Musyawarah Besar yang digelar Partai Rakyar Demokratik (PRD) bersama Pemuda dan Mahasiswa Papua berhasil merumuskan serta memutuskan resolusi, baik resolusi politik, ekonomi dan sosial budaya, sebagai jalan keluar terhadap persoalan Papua.
Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu menyatakan bahwa ada hal-hal penting dalam resolusi itu yang mendesak harus diselesaikan antara lain, untuk Bidang Politik, Pemerintah dan Masyarakat Indonesia harus mengubah cara pandang atas persoalan Papua dengan prinsip Sosio Nasionalisme yaitu kebangsaan dan kemanusiaan, melakukan dialog pastisipatif seluas-luasnya dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Menurut dia, negara harus mengakui tanah adat dan masyarakat adat sebagai bentuk kekhususan Papua, dengan melibatkan Perwakilan Suku di samping Perwakilan dari unsur Perempuan, Agama dan Partai Politik di dalam Kelembagaan Otonomi Khusus, yaitu Dewan Rakyat Papua, baik di tingkat Propinsi maupun Kota/Kabupaten.
Bidang Ekonomi, memastikan akses rakyat Papua terhadap faktor-faktor produksi, terutama tanah dan modal usaha, dengan mendorong reforma agraria yang menguntungkan rakyat, perlindungan terhadap tanah adat dan membatasi izin pemanfaatan tanah untuk perkebunan berskala luas.
Membangun koperasi rakyat, baik koperasi pertanian, perikanan maupun industri kecil dengan dukungan modal, teknologi,manajemen dan jaminan pasar. Membangun industri olahan yang berbasis sumber daya alam Papua. Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk mendukung perekonomian masyarakat Papua.
Bidang Budaya, menjunjung tinggi filosofi masyarakat Papua bahwa tanah adalah "Mama", atau Ibu. Memajukan kehidupan seni dan adat Papua, menjadikan Pahlawan asal Papua menjadi nama-nama jalan, gedung dan fasilitas publik lainnya di seluruh Indonesia.
Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa untuk masalah Nduga harus diselesaikan secara damai serta demokratis dengan cara berdialog dengan tetua yang ada yaitu Ketua-ketua Suku, dan dalam hal ini PRD siap untuk menjadi mediator.
Ketua Panitia Mubes Alif Kamal menyatakan bahwa Peserta Mubes adalah Mahasiswa dan Pemuda Papua yang telah mengikuti Pendidikan Politik Dasar PRD, perwakilan dari kota-kota di seluruh Indonesia.
Musyawarah Besar Mahasiswa dan Papua, yang bertempat di Yogyakarta, 5-7 Agustus 2019, dengan tema "Menangkan Pancasila di Bumi Papua". Secara resmi ditutup oleh Sekertaris Jendral PRD, Dominggus Octavianus Kiik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu menyatakan bahwa ada hal-hal penting dalam resolusi itu yang mendesak harus diselesaikan antara lain, untuk Bidang Politik, Pemerintah dan Masyarakat Indonesia harus mengubah cara pandang atas persoalan Papua dengan prinsip Sosio Nasionalisme yaitu kebangsaan dan kemanusiaan, melakukan dialog pastisipatif seluas-luasnya dalam menyelesaikan setiap persoalan.
Menurut dia, negara harus mengakui tanah adat dan masyarakat adat sebagai bentuk kekhususan Papua, dengan melibatkan Perwakilan Suku di samping Perwakilan dari unsur Perempuan, Agama dan Partai Politik di dalam Kelembagaan Otonomi Khusus, yaitu Dewan Rakyat Papua, baik di tingkat Propinsi maupun Kota/Kabupaten.
Bidang Ekonomi, memastikan akses rakyat Papua terhadap faktor-faktor produksi, terutama tanah dan modal usaha, dengan mendorong reforma agraria yang menguntungkan rakyat, perlindungan terhadap tanah adat dan membatasi izin pemanfaatan tanah untuk perkebunan berskala luas.
Membangun koperasi rakyat, baik koperasi pertanian, perikanan maupun industri kecil dengan dukungan modal, teknologi,manajemen dan jaminan pasar. Membangun industri olahan yang berbasis sumber daya alam Papua. Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk mendukung perekonomian masyarakat Papua.
Bidang Budaya, menjunjung tinggi filosofi masyarakat Papua bahwa tanah adalah "Mama", atau Ibu. Memajukan kehidupan seni dan adat Papua, menjadikan Pahlawan asal Papua menjadi nama-nama jalan, gedung dan fasilitas publik lainnya di seluruh Indonesia.
Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa untuk masalah Nduga harus diselesaikan secara damai serta demokratis dengan cara berdialog dengan tetua yang ada yaitu Ketua-ketua Suku, dan dalam hal ini PRD siap untuk menjadi mediator.
Ketua Panitia Mubes Alif Kamal menyatakan bahwa Peserta Mubes adalah Mahasiswa dan Pemuda Papua yang telah mengikuti Pendidikan Politik Dasar PRD, perwakilan dari kota-kota di seluruh Indonesia.
Musyawarah Besar Mahasiswa dan Papua, yang bertempat di Yogyakarta, 5-7 Agustus 2019, dengan tema "Menangkan Pancasila di Bumi Papua". Secara resmi ditutup oleh Sekertaris Jendral PRD, Dominggus Octavianus Kiik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019