Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyebutkan bahwa pada Senin (5/8), masih ada pemadaman bergilir di wilayah Jabodetabek dan beberapa Jawa Barat, karena itu warga beramai-ramai memenuhi bak maupun toren air untuk stok kebutuhan sehari-hari.
"Penuhi air, nanti listrik mati lagi," kata Yeti seorang warga Perumnas Klender Jakarta Timur, Senin.
Hal senada juga dikatakan warga Perumnas Klender lainnya Lina, ia harus berhemat air sekaligus menampung air di wadah-wadah penampungan untuk kebutuhan rumah tangga.
Pemadaman listrik terjadi di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat hingga Jawa Tengah pada Minggu (4/8) mulai pukul 11.48 WIB selama lebih dari sembilan jam di sejumlah wilayah, seperti Perumnas Klender listrik baru menyala pada pukul 21.00 WIB bahkan ada yang menyala pukul 01.30 WIB.
Saat terjadi pemadaman tanpa pemberitahuan tersebut warga yang tidak mengantisipasi mengalami kekurangan air.
Sebelumnya Plt Dirut PLN Sripeni Inten di Gedung Pusat PLN, Jakarta, Senin meminta maaf karena masih terjadi pemadaman bergilir pada Senin siang hingga sore hari. Menurutnya, hari ini pasokan listrik sedang dilakukan normalisasi.
Hingga saat ini berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, masih ada beberapa wilayah yang kembali mengalami pemadaman sebagian.
Sebelumnya PLN menyebutkan bahwa recovery atau pemulihan perbaikan dari padamnya listrik di Jabodetabek hingga Jawa Tengah tidak sampai tengah malam atau 00.00 WIB (Senin dini hari).
"Kalau Jakarta perbaikan membutuhkan paling tidak 3 jam, untuk Jawa Barat dan Banten paling tidak butuh waktu 4 sampai 5 jam," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten di Depok, Jawa Barat.
Dalam penjelasannya, ia menginformasikan saat ini PLN tengah berupaya memulihkan aliran listrik dari timur Jawa ke arah barat Jawa yang terganggu pasokannya. Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka di Jakarta, Minggu (4/8) menjelaskan bahwa dengan adanya gangguan tersebut maka transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan serta diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Penuhi air, nanti listrik mati lagi," kata Yeti seorang warga Perumnas Klender Jakarta Timur, Senin.
Hal senada juga dikatakan warga Perumnas Klender lainnya Lina, ia harus berhemat air sekaligus menampung air di wadah-wadah penampungan untuk kebutuhan rumah tangga.
Pemadaman listrik terjadi di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat hingga Jawa Tengah pada Minggu (4/8) mulai pukul 11.48 WIB selama lebih dari sembilan jam di sejumlah wilayah, seperti Perumnas Klender listrik baru menyala pada pukul 21.00 WIB bahkan ada yang menyala pukul 01.30 WIB.
Saat terjadi pemadaman tanpa pemberitahuan tersebut warga yang tidak mengantisipasi mengalami kekurangan air.
Sebelumnya Plt Dirut PLN Sripeni Inten di Gedung Pusat PLN, Jakarta, Senin meminta maaf karena masih terjadi pemadaman bergilir pada Senin siang hingga sore hari. Menurutnya, hari ini pasokan listrik sedang dilakukan normalisasi.
Hingga saat ini berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, masih ada beberapa wilayah yang kembali mengalami pemadaman sebagian.
Sebelumnya PLN menyebutkan bahwa recovery atau pemulihan perbaikan dari padamnya listrik di Jabodetabek hingga Jawa Tengah tidak sampai tengah malam atau 00.00 WIB (Senin dini hari).
"Kalau Jakarta perbaikan membutuhkan paling tidak 3 jam, untuk Jawa Barat dan Banten paling tidak butuh waktu 4 sampai 5 jam," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten di Depok, Jawa Barat.
Dalam penjelasannya, ia menginformasikan saat ini PLN tengah berupaya memulihkan aliran listrik dari timur Jawa ke arah barat Jawa yang terganggu pasokannya. Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan padamnya listrik di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya gangguan pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka di Jakarta, Minggu (4/8) menjelaskan bahwa dengan adanya gangguan tersebut maka transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan serta diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019