Bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie. A.Rachim dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengawali rangkaian kerja pekan pertama di bulan Agustus 2019 dengan melakukan kunjungan ke Puskesmas di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Tanah Sareal. Dengan menggunakan kendaraan roda dua, ketiganya melaksanakan peninjauan.
Dalam kunjungan selama dua jam, Bima Arya, Dedie A. Rachim dan Ade Sarip Hidayat yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah mengecek sarana prasarana maupun fasilitas pelayanan kesehatan dan sempat menengok beberapa pasien serta yang sedang menjalani perawatan pengobatan.
“Selain peninjauan dan pembinaan, kami ingin melihat dan memastikan pelayanan terbaik diberikan kepada warga. Disamping itu juga kita ingin mengetahui penyakit apa saja yang banyak diderita masyarakat pada musim panas ini,” kata Bima Arya di Puskesmas Tanah Sareal, Jumat (02/08/2019) pagi.
Berdasarkan informasi yang diberikan Kepala Puskesmas Tanah Sareal, dr. Ilham Chaidir kata Bima, banyak masyarakat yang menderita penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selain itu juga yang perlu menjadi perhatian adalah Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Kedepan setelah melihat fasilitas dan jumlah warga sekitar, pelayanan di Puskesmas Tanah Sareal akan dicoba dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D dan saat ini proses Feasibility Study (FS) sudah dimulai.
Ide pengembangan Puskesmas Tanah Sareal dikembangkan menjadi RSUD tipe D, menurut dr.Ilham Chaidir bisa dilakukan mengingat jumlah pasien yang dilayaninya mencapai 250 pasien per hari dengan jumlah penduduk sekitar Puskesmas Tanah Sareal yang mencapai 50 ribu jiwa. Perawatan yang dilaksanakan selama 24 jam dilengkapi 11 bed dan fasilitas serta ruangan lain, diantaranya kamar Ibu dan Anak (KIA), IGD, ruang rawat VIP dan yang lainnya.
Dalam sehari Puskesmas Tanah Sareal bisa menampung 6 hingga 7 pasien untuk proses persalinan, Puskesmas Tanah Sareal rata-rata melayani 15 persalinan sementara untuk pemeriksaan kehamilan mencapai 25 orang.
Pengembangan menjadi RSUD tipe D, lanjut dr. Ilham sudah saatnya ditingkatkan mengingat permintaan masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Upaya ini merupakan satu pendukung untuk memberikan pelayan kesehatan yang lebih baik. “Untuk jumlah pasien kita juga tidak bisa menutup kemungkinan adanya pasien dari wilayah lain, bahkan dari luar Kota Bogor yang utilitas lintas batasnya mencapai 20 persen,” sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Dalam kunjungan selama dua jam, Bima Arya, Dedie A. Rachim dan Ade Sarip Hidayat yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Rubaeah mengecek sarana prasarana maupun fasilitas pelayanan kesehatan dan sempat menengok beberapa pasien serta yang sedang menjalani perawatan pengobatan.
“Selain peninjauan dan pembinaan, kami ingin melihat dan memastikan pelayanan terbaik diberikan kepada warga. Disamping itu juga kita ingin mengetahui penyakit apa saja yang banyak diderita masyarakat pada musim panas ini,” kata Bima Arya di Puskesmas Tanah Sareal, Jumat (02/08/2019) pagi.
Berdasarkan informasi yang diberikan Kepala Puskesmas Tanah Sareal, dr. Ilham Chaidir kata Bima, banyak masyarakat yang menderita penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Selain itu juga yang perlu menjadi perhatian adalah Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Kedepan setelah melihat fasilitas dan jumlah warga sekitar, pelayanan di Puskesmas Tanah Sareal akan dicoba dikembangkan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D dan saat ini proses Feasibility Study (FS) sudah dimulai.
Ide pengembangan Puskesmas Tanah Sareal dikembangkan menjadi RSUD tipe D, menurut dr.Ilham Chaidir bisa dilakukan mengingat jumlah pasien yang dilayaninya mencapai 250 pasien per hari dengan jumlah penduduk sekitar Puskesmas Tanah Sareal yang mencapai 50 ribu jiwa. Perawatan yang dilaksanakan selama 24 jam dilengkapi 11 bed dan fasilitas serta ruangan lain, diantaranya kamar Ibu dan Anak (KIA), IGD, ruang rawat VIP dan yang lainnya.
Dalam sehari Puskesmas Tanah Sareal bisa menampung 6 hingga 7 pasien untuk proses persalinan, Puskesmas Tanah Sareal rata-rata melayani 15 persalinan sementara untuk pemeriksaan kehamilan mencapai 25 orang.
Pengembangan menjadi RSUD tipe D, lanjut dr. Ilham sudah saatnya ditingkatkan mengingat permintaan masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Upaya ini merupakan satu pendukung untuk memberikan pelayan kesehatan yang lebih baik. “Untuk jumlah pasien kita juga tidak bisa menutup kemungkinan adanya pasien dari wilayah lain, bahkan dari luar Kota Bogor yang utilitas lintas batasnya mencapai 20 persen,” sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019