Harga sapi di Sukabumi, Jawa Barat mendekati perayaan Idul Adha 1440 Hijriyah relatif masih normal, walaupun ada kenaikan hanya untuk sapi yang berukuran kecil namun yang di atas 900 kg masih normal.

"Dibandingkan tahun lalu harga sapi masih normal seperti untuk ukuran 250 kg yakni Rp15 juta atau kenaikannya relatif kecil," kata pemilik lapak sapi kurban di Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi Resi Hamid di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, pada tahun ini permintaan cukup tinggi bahkan hingga kini sapi yang dijajakan di lapaknya berjumlah 70 ekor sudah hampir habis terpesan dan terjual dan kemungkinan permintaan akan terus bertambah mendekati Idul Adha.

Maka dari itu, pihaknya akan menambah lagi persediaan sapi untuk memenuhi permintaan dari warga yang ingin berkurban. Pemesan sapi kurban ke lapaknya tidak hanya dari dalam Sukabumi tetapi juga dari luar daerah serta mantan pejabat, pejabat serta politikus nasional sudah banyak yang pesan.

Baca juga: Wow, sapi dari Sukabumi diminati pejabat hingga politisi

Jenis sapi yang terjual relatif merata, tetapi sekarang cukup banyak yang memesan dengan bobot besar seperti 900 hingga satu ton lebih yang dikarenakan harga untuk sapi berbobot besar ini tidak ada kenaikan sama sekali.

"Harga sapi dengan bobot sekitar satu ton seperti jenis Simental dan Limousin kami hargai Rp60 juta itu pun sudah termasuk jasa perawatan dan pengiriman ataupun penyembelihan," tambahnya.

Resi mengatakan seluruh sapi yang dijual di lapaknya sudah melawati dan lulus uji kesehatan sehingga dipastikan dagingnya layak konsumsi karena terbebas dari penyakit ternak dan usianya pun sudah sesuai dengan Syariat Islam.

Sementara, Ketua Yayasan Al-Furqon Sukabumi Ami mengatakan dirinya sudah memesan beberapa ekor sapi di lapak penjualan sapi kurban Hikmah Putra karena harganya relatif normal dibandingkan tahun lalu dan terjaga kesehatannya serta mendapatkan perawatan hingga menjelang penyembelihan.

Sehingga, bobot sapi tersebut tidak susut dan stres. Sebab bagaimanapun juga, sapi yang akan dikurbankan harus nyaman karena bisa mempengaruhi terhadap kualitas dagingnya.

Baca juga: Purwakarta sebar petugas kesehatan hewan jelang Idul Adha

Di tempat terpisah, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan petugas dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi terus memantau penjualan hewan kurban di setiap lapak maupun rumahan. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatannya terjaga dan tidak terjangkit penyakit ternak.

"Harga hewan kurban relatif normal, tapi yang kami apresiasi jumlah warga yang berkurban setiap tahunnya bertambah. Ini membuktikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Sukabumi terus meningkat," katanya. (KR-ADR)  

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019