Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki di sekitar Gunung Tangkuban Parahu untuk tidak menginap di kawasan kawah aktif yang ada di dalam kompleks.

Mereka juga diimbau untuk tidak turun mendekati dasar Kawah Ratu dan Kawah Upas, kata Plh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Jumat (26/7).

Selain itu, PVMBG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi terjadinya letusan yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Menurut hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu, kolom abu tersebut teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.

Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 milimeter dan durasi sekitar lima menit 30 detik.

Saat ini, Gunung Tangkuban Parahu dalam status level I atau normal.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) mengatakan erupsi di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, pada pukul 15:48 WIB hari ini.

"Tinggi kolom abu dari erupsi tersebut tercatat sekitar 200 meter di atas puncak atau 2.284 meter di atas permukaan laut," kata Plh. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo.
 

Pewarta: Katriana

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019