Bekasi (Antara) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memberikan pelatihan keterampilan membatik menggunakan canting kepada puluhan pengusaha mikro, kecil, menengah, Rabu.
"Kegiatan ini kami gelar dalam rangka menyikapi rencana pematenan batik Bekasi oleh pemerintah daerah dan juga membuka lapangan kerja baru," ujar Kepala Bidang UKM Disperindagkop Kota Bekasi Narlisman di Bekasi.
Penyampaian pemahaman sekaligus pelatihan keterampilan membatik menggunakan canting diberikan selama tiga hari di Kawasan Kemakmuran, Bekasi Timur, pada Rabu (6/11) hingga Jumat (8/11) kepada 40 pelaku industri.
Menurut dia, para peserta yang sudah terampil membatik bisa merekrut pegawai untuk mengerjakan batik khas Bekasi yang nantinya akan diwajibkan penggunaannya.
Setelah hak paten diperoleh, kata dia, produksi massal batik khas Bekasi baru akan dilakukan.
"Bahkan, rencananya batik khas Bekasi akan dijadikan seragam resmi pegawai negeri sipil juga siswa di sekolah," katanya.
Menurut dia, pelaku UMKM di wilayah setempat harus jeli menangkap pangsa pasar dari kehadiran batik khas bekasi itu.
"Jangan sampai begitu paten rampung, yang kecipratan pesanan dan menangkap peluang pengadaan batik Bekasi ini ialah perusahaan asing. Jadi, lebih baik sedari awal pelaku industri lokal yang memiliki kemampuan ini sehingga saatnya tiba nanti, mereka telah siap," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, segera mematenkan 10 pakem dari motif batik Bekasi.
Motif tersebut di antaranya corak flora, fauna, sejarah, budaya, dan batik terang.
Untuk batik bercorak flora antara lain, bambu, buah kecapi, dan teratai. Corak fauna diwakili oleh ikan gabus, ikan sepat, dan ikan betik, sedangkan corak sejarah, antara lain gedung Juang Tambun, monumen perjuangan, kali Bekasi, bendo (senjata), dan bambu runcing.
Corak budaya, antara lain tari topeng, dandang (panci), legenda rawa tembaga, dan permainan anak, seperti benteng dan dampu serta tanjidor.
Terakhir adalah batik terang atau warna, yaitu hijau lumut, hijau daun, dan merah tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Kegiatan ini kami gelar dalam rangka menyikapi rencana pematenan batik Bekasi oleh pemerintah daerah dan juga membuka lapangan kerja baru," ujar Kepala Bidang UKM Disperindagkop Kota Bekasi Narlisman di Bekasi.
Penyampaian pemahaman sekaligus pelatihan keterampilan membatik menggunakan canting diberikan selama tiga hari di Kawasan Kemakmuran, Bekasi Timur, pada Rabu (6/11) hingga Jumat (8/11) kepada 40 pelaku industri.
Menurut dia, para peserta yang sudah terampil membatik bisa merekrut pegawai untuk mengerjakan batik khas Bekasi yang nantinya akan diwajibkan penggunaannya.
Setelah hak paten diperoleh, kata dia, produksi massal batik khas Bekasi baru akan dilakukan.
"Bahkan, rencananya batik khas Bekasi akan dijadikan seragam resmi pegawai negeri sipil juga siswa di sekolah," katanya.
Menurut dia, pelaku UMKM di wilayah setempat harus jeli menangkap pangsa pasar dari kehadiran batik khas bekasi itu.
"Jangan sampai begitu paten rampung, yang kecipratan pesanan dan menangkap peluang pengadaan batik Bekasi ini ialah perusahaan asing. Jadi, lebih baik sedari awal pelaku industri lokal yang memiliki kemampuan ini sehingga saatnya tiba nanti, mereka telah siap," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, segera mematenkan 10 pakem dari motif batik Bekasi.
Motif tersebut di antaranya corak flora, fauna, sejarah, budaya, dan batik terang.
Untuk batik bercorak flora antara lain, bambu, buah kecapi, dan teratai. Corak fauna diwakili oleh ikan gabus, ikan sepat, dan ikan betik, sedangkan corak sejarah, antara lain gedung Juang Tambun, monumen perjuangan, kali Bekasi, bendo (senjata), dan bambu runcing.
Corak budaya, antara lain tari topeng, dandang (panci), legenda rawa tembaga, dan permainan anak, seperti benteng dan dampu serta tanjidor.
Terakhir adalah batik terang atau warna, yaitu hijau lumut, hijau daun, dan merah tanah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013