Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen Doni Monardo menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
"Sutopo telah bekerja luar biasa dengan semangat yang tinggi walaupun dalam kondisi sakit tetapi mash tetap bisa melayani media, dalam memberikan informasi mengenai peristiwa bencana," kata Doni ketika mengunjungi rumah duka Di Perumahan Raffles Hill Depok, Minggu.
Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7), akibat penyakit kanker paru yang dideritanya pada pagi dini hari sekitar pukul 01.00 waktu Indonesia atau 02.00 waktu Guangzhou.
Almarhum berobat di Rumah Sakit Modern Cancer Hospital mulai 15 Juni yang lalu dan dijadwalkan selama kurang lebih satu bulan.
"Kita semuanya turut berduka cita atas wafatnya Sutopo," ujarnya.
Doni menjelaskan selama menjalani perawatan Sutupo telah melalui sejumlah terapi dan sempat membaik, namun kemarin siang sekitar pukul 15.00 WIB, Kondisinya mengalami penurunan hingga akhirnya meninggal dunia.
Sutpo kata Doni telah membesarkan nama BNBP dengan meraih sejumlah prestasi yang telah diraih oleh BNPB. Termasuk yang terakhir adalah pemberian penghargaan dalam bidang inovasi kebencanaan, yaitu petabencana.id yang meraih peringkat tertinggi.
"Pak Topo juga sering mendapatkan penghargaan dari banyak lembaga baik lembaga pemerintah maupun dari kalangan media atas kinerjanya yang luar biasa. Dan kami keluarga besar BNPB sangat kehilangan dan bagi kami pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Sutopo telah bekerja luar biasa dengan semangat yang tinggi walaupun dalam kondisi sakit tetapi mash tetap bisa melayani media, dalam memberikan informasi mengenai peristiwa bencana," kata Doni ketika mengunjungi rumah duka Di Perumahan Raffles Hill Depok, Minggu.
Sutopo meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7), akibat penyakit kanker paru yang dideritanya pada pagi dini hari sekitar pukul 01.00 waktu Indonesia atau 02.00 waktu Guangzhou.
Almarhum berobat di Rumah Sakit Modern Cancer Hospital mulai 15 Juni yang lalu dan dijadwalkan selama kurang lebih satu bulan.
"Kita semuanya turut berduka cita atas wafatnya Sutopo," ujarnya.
Doni menjelaskan selama menjalani perawatan Sutupo telah melalui sejumlah terapi dan sempat membaik, namun kemarin siang sekitar pukul 15.00 WIB, Kondisinya mengalami penurunan hingga akhirnya meninggal dunia.
Sutpo kata Doni telah membesarkan nama BNBP dengan meraih sejumlah prestasi yang telah diraih oleh BNPB. Termasuk yang terakhir adalah pemberian penghargaan dalam bidang inovasi kebencanaan, yaitu petabencana.id yang meraih peringkat tertinggi.
"Pak Topo juga sering mendapatkan penghargaan dari banyak lembaga baik lembaga pemerintah maupun dari kalangan media atas kinerjanya yang luar biasa. Dan kami keluarga besar BNPB sangat kehilangan dan bagi kami pak Topo adalah pahlawan kemanusiaan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019