Bogor (Antara) - Pelayanan nasabah di Bank Mandiri Syariah Cabang Bogor berjalan normal pasca penangkapan tiga pimpinan di kantor tersebut oleh Mabes Polri terkait pengajuan kredit fiktif senilai Rp102 miliar dengan potensi kerugian Rp59 miliar.

"Pelayanan kepada nasabah normal, aktivitas berjalan seperti bisa dilihat seperti saat ini," ujar Supervisor Back Office, Isya Shofwan.

Pantauan Antara, Kamis pagi, memperlihatkan aktivitas nasabah di Bank Mandiri Syariah cabang Bogor yang terletak di Jalan Pajajaran terlihat normal

Ketika ditanyakan kebenaran terkait penangkapan tiga petinggi di Bank Mandiri Syariah Cabang Bogor, Shofwan menjelaskan, dirinya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Namun, Shofwan menjelaskan bahwa hal tersebut telah dirilis di Mabes Polri sehingga secara tidak langsung telah menjelaskan situasi yang terjadi.

Menurut Shofwan, tidak terjadi kekosongan kepimpinan pasca penangkapan para pemimpin di bank tersebut, karena secara otomatis ada pengganti pimpinan yang dilakukan oleh manajemen pusat.

"Tidak ada kekosongan jawabat, sudah ada pengganti yang ditunjuk oleh manajemen pusat," ujarnya.

Shofwan menjelaskan, BSM memiliki struktur organisasi, ada yang mewakili manajemen sehingga pimpinan cabang tetap ada.

"Manajemen bank tetap berjalan dengan baik tidak terganggu bisa diantisipasi saat ini. Karena ini bukan kejadian tiba-tiba sudah melalui proses penyelidikan," ujarnya.

Menurut Shofwan, BSM tidak hanya satu-satunya di Bogor, tersebar secara nasional, sehingga peristiwa tersebut tidak mempengaruhi finansial di bank tersebut.

Saat ditanya apakah dengan adanya kejadian tersebut ada kepanikan di masyarakat selaku nasabah Bank Mandiri Syariah dengan melakukan penarikan berlebihan atau pemindahan buku.

Shofwan menyatakan, aktivitas berjalan normal, tidak ada kepanikan dari nasabahnya.

Jikapun terjadi penarikan ataupun kepanikan nasabah, BSM secara finansial telah siapkan dana mengantisipasi hal tersebut.

"Insha Allah kejadian ini tidak mempengaruhi kepercayaan nasabah, nasabah masih bertransaksi seperti biasa," ujarnya.

Kembali ketika ditanyakan apakah ada perubahan manajemen atau syarat dalam pengajuan kredit di BSM pasca kejadian tersebut.

Shofwan menjawab tidak terjadi perubahan sistem pengajuan di BSM. Namun, kebijakan berkaitan hal tersebut ada dipusat.

Pratiwi (25) salah satu nasabah BSM, sempat merasakan kekhawatiran dengan peristiwa tersebut.

Ia mengaku sempat mengecek nominal rekening dan transaksi pengiriman gaji di BSM pasca mendapat kabar kejadian penangkapan tersebut.

"Memang saya sedikit ada kekhawatiran, meski nominal uang saya tidak begitu banyak. Tapi saya sempat mengecek untuk memastikan tidak ada kesalahan pada dana yang saya tabungkan disana," katanya.

Pratiwi mengaku, dengan adanya peristiwa tersebut juga mempengaruhi citra bank tersebut sebagai bank syariah.

"Kok bisa bank syariah melakukan penggelapan dana. Tapi, saya optimis dengan bank syariah ini hanya oknum," katanya.

Pewarta: Oleh Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013