Karawang (Antara) - Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Pantai Utara Kabupaten Subang, Jawa Barat, semakin parah sampai mengancam pemukiman penduduk di Desa Legon Kulon dan Mayangan, Kecamatan Legonkulon.

"Daratan yang sebelumnya jauh dari bibir pantai kini sudah sangat dekat. Jadi mengancam keberadaan pemukiman penduduk di daerah itu," kata Syamsudin, seorang warga setempat, Rabu.

Dikatakannya, abrasi yang terus menggerus daratan di Desa Legon Kulon dan Mayangan sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Akibat tidak ada penanganan yang jelas dari pihak terkait, kini kondisinya menjadi cukup parah.

Menurut dia, abrasi terus menerus terjadi hingga banyak menggerus daratan di sekitar pantai tersebut, karena rusaknya hutan mangrove di daerah itu.

"Pada awalnya tidak terlalu parah. Tetapi setelah hutan mangrove di sekitar pantai itu rusak, kondisinya menjadi parah," katanya.

Sesuai dengan data Pemerintah Desa Mayangan, saat ini penduduk Desa Mayangan tersisa tinggal 66 KK karena penduduknya telah meninggalkan wilayah tersebut setelah rumahnya rusak akibat gelombang pasang dan tergerus abrasi.

Diperkirakan, kata dia, rumah warga setempat yang rusak akibat abrasi dan sudah ditinggalkan pemiliknya mencapai ratusan unit rumah.

"Ratusan hektar tambak milik warga dan Perhutani juga kini sudah hilang akibat abrasi. Begitu juga dengan objek wisata Pantai Pondok Bali di Desa Mayangan, kini

sudah rusak," katanya.

Ia berharap pihak terkait yang dalam hal ini pemerintah bisa mengatasi abrasi di desa tersebut. Hal itu salah satunya bisa dilakukan dengan membangun pemecah ombak.

Pewarta: Oleh M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013