Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim meninjau Kampung Alpukat di Pabuaran Pasir RT 03/10 Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Kamis (27/6/2019). Dedie ingin Kampung Alpukat tersebut tidak sekedar mampu memenuhi kebutuhan permintaan bibit alpukat saja, melainkan bisa mensejahterakan warga sekitar sekaligus wisata edukasi pertanian.

“Yang harus kita persiapkan sebetulnya agribisnisnya atau agriwisatanya. Tapi setelah melihat besaran lahan apalagi lahan ini bukan lahan milik kelompok tani alias sewa jadi sewaktu-waktu bisa diputus, tetapi kalau mau agriwisatanya yaudah suatu saat juga kita harus punya lahan sendiri yang memang dikembangkan untuk wisata edukasi tentang pertanian atau tentang perkebunan atau apapun. Dinas Pertanian harus melihat ini,” ungkap Dedie di dampingi Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor Irwan Riyanto .

Ia menambahkan, ada alternatif lain untuk menyiasati keterbatasan lahan, yakni dengan teknik urban farming. “Waktu rapat dengan tim pengendalian inflasi Jawa Barat tercatat penyumbangan inflasi terbesar misalnya dari harga cabai. Kalau bisa ditangkap sama Dinas Pertanian, siapa tahu dengan kita bercocok tanam cabe inflasi Kota Bogor bisa ditekan dengan menyediakan kebutuhan cabai yang diproduksi urban farming misalnya,” jelasnya.

Dedie juga menginstruksikan jajaran aparatur wilayah mulai dari Camat Bogor Selatan hingga Kelurahan Mulyaharja untuk ikut andil bagian dalam pengembangan Kampung Tematik ini. “Apakah satu rumah menanam dua pohon alpukat. Bisa juga seperti di Blitar ada satu rumah satu pohon belimbing bisa bersamaan panen bisa juga begitu. Tinggal Dinas Pertanian sama kewilayahan bekerja sama bagaimana merumuskan mengkonsepsikan ditengah keterbatasan-keterbatasan lahan,” terang Dedie.

Sementara itu, Camat Bogor Selatan Atep Budiman mengungkapkan terima kasihnya kepada Wakil Wali Kota Dedie Rachimi atas dukungan kepada Kelompok Taruna Tani (KTT) Muara Jaya Tani dalam mengembangkan Kawasan Kampung Alpukat.

“Saya memang baru dilantik, saya mendengar di sini ada Kampung Alpukat. Pas cek lapangan ini lebih wah dari yang saya bayangkan. Mudah-mudahan ini bisa memberi manfaat tidak hanya sekedar berinteraksi dengan alam tetapi memberi nilai manfaat ekonomi serta memupuk kebersamaan,” katanya.

DI tempat yang sama, Pengarah Lapangan Kampung Alpukat Pabuaran Abdul Gofur menyatakan KTT Muara Jaya Tani saat ini mampu memberdayakan 27 warga sekitar. Dengan konsep kebun pembibitan, di tempat ini menyediakan aneka bibit unggul Alpukat dan Durian, seperti varietas Miki, Hawai Jumbo, Wina, YM, Mineli,Si Ijo, Anung, Vuerte, Dodo dan Dewa.

“Saat ini pemasaran sementara masih kepada pengepul untuk kemudian disebarkan ke wilayah-wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Lampung dan lain sebagainya. Mereka datang ke sini karena kualitas hasilnya unggulan. Kenapa? Karena di suplay Yayasan Nusantara, Pimpinan dari Taman Buah Mekarsari. Kebetulan saya muridnya beliau,” ujar Gofur.

Saat ini, luas lahan yang dimanfaatkan ada sekitar 3,2 hekatre. “Targetnya sampai 5 hektare. Insya Allah ada donatur yang punya finansial lebih memberikan lahan untuk kerjasama sehingga kita bisa mengembangkannya lagi,” pungkasnya.

Pewarta: Oleh: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019