Eka Supria Atmaja resmi menjabat Bupati Bekasi, Jawa Barat secara definitif usai dilantik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rabu (12/06).

Usai dilantik, Eka mengatakan akan melaksanakan program prioritas yakni melanjutkan program kerja yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bekasi 2017-2022.

"Kita juga akan bergerak cepat untuk mendorong jajaran aparatur mengejar target pemerintahan yang selama ini belum optimal," katanya.

Ada beberapa program prioritas yang akan dilaksanakan seperti di sektor investasi dengan mendirikan mal pelayanan publik.

"Pembangunan mal pelayanan publik menjadi fokus utama untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun investor dalam berusaha di Kabupaten Bekasi. Kita akan pastikan untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan," katanya.

Di sektor infrastruktur, Eka akan memastikan kelanjutan pembangunan jalan, jembatan, infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang sudah dianggarkan di tahun ini.

Untuk infrastruktur jalan, anggaran yang sudah dialokasikan untuk 28 titik perbaikan jalan dari perbatasan Kota Bekasi hingga Kecamatan Babelan, penanganan longsor badan jalan di Jalan Karangsatria-Puloputer dan peningkatan Jalan Kalimalang dari perbatasan Kota Bekasi-Cibitung.

Kemudian pembangunan 17 jembatan di antaranya lanjutan pembangunam Jembatan Pebayuran-Rengasdengklok dan pembangunan Jembatan Pantai Bakti Tahap II.

Di sektor pendidikan, Pemkab Bekasi akan merenovasi total 41 bangunan SD dan 12 bangunan SMP. Begitu juga dengan infrastruktur kesehatan dengan fokus pada pembangunan 11 puskesmas baru dan tiga puskesmas yang akan direnovasi total.

"Di sektor kesehatan, kita akan melakukan peningkatan kemudahan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat melalui integrasi Program Layad Rawat (Provinsi Jawa Barat) dengan PSC 119 Kabupaten Bekasi," ungkapnya.

Sedangkan di sektor Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemkab Bekasi melalui Disdukcapil akan melakukan pelayanan keliling ke-164 desa dengan menggunakan tiga mobil pelayanan keliling.

Selain itu, Pemkab Bekasi juga memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk komunikasi antara warga dengan petugas. Itu merupakan bagian dari inovasi pelayanan kios Capil yang saat ini berjumlah tujuh kios.

"Yang tidak kalah penting pembukaan mal pelayanan publik. Sehingga masyarakat tidak perlu repot datang ke Kantor Disdukcapil," katanya.

Prioritas terakhir yakni soal ketenagakerjaan. Karena sampai saat ini persoalan pengangguran masih membutuhkan perhatian serius.

Eka mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Barat untuk merancang aturan yang memuat tentang penyerapan tenaga lokal. Serta program peningkatan kesempatan kerja.

"Pelatihan dan sertifikasi calon tenaga kerja agar dapat langsung diserap oleh industri di Kabupaten Bekasi. Serta pelatihan bagi masyarakat produktif dalam rangka mengurangi angka pengangguran (wirausaha mandiri)," katanya.

Eka mengakui tidak mudah merealisasikan program prioritas tersebut. Karena diperlukan kerjasama dan terintegrasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

"Peningkatan kualitas mental aparatur sipil negara di Kabupaten Bekasi juga penting dilakukan agar tidak terjadi lagi penyimpangan. Kita berharap dapat meningkatkan kinerja yang baik khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi," ungkapnya.

Pelantikan Eka menjadi Bupati Bekasi berdasarkan amanat Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.32-1192 Tahun 2019, tentang Pengesahan dan Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bekasi Provinsi Jawa Barat.

Acara pelantikan itu turut dihadiri unsur Forkompinda Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi, pimpinan DPRD, serta pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Bekasi.(KR-PRA)

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019