Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hingga H+6 Idul Fitri 1440 Hijiriyah sudah mengevakuasi 27 wisatawan yang tenggelam di laut selatan daerah itu.
"Pada Rabu hingga pukul 18.00 WIB kami berhasil menyelamatkan lima wisatawan yang tenggelam di Pantai Istoqomah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuharatu," kata Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepullah di Sukabumi, Rabu.
Dari 27 korban tenggelam tersebut satu diantaranya meninggal dunia yang merupakan wisatawan asal Bogor, Jabar. Korban meninggal saat mendapatkan perawatan di RSUD Palabuhanratu setelah tenggelam di Pantai Karangwau II Kebon Kalapa, Kecamatan Cisolok.
Kecelakaan laut yang terjadi tersebut dari 15 kasus sejak H+1 hingga H+6 Lebaran. Kejadian tenggelamnya wisatawan tersebut akibat ulahnya sendiri yang membandel dan tidak mengindahkan peringatan dari petugas penjaga pantai yang melarang berenang di zona terlarang.
Bahkan, disaat life guard menteriaki wisatawan dan memberikan peringatan dengan meniupkan peluit serta mengangkat bender, sama sekali tidak diperhatikan dan akhirnya hampir setiap hari mulai dari waktu libur hingga pascalebaran ini ada saja wisatawan yang tenggelam atau terseret arus laut.
Pihaknya tidak melarang wisatawan berenang atau beraktivitas lainnya di laut, asalkan mematuhi peraturan dan mengindahkan setiap instruksi dari life guard dan petugas keamanan lainnya.
"Meskipun angka kasus kecelakaan laut menurun dibandingkan waktu libur lebaran tahun lalu, tetapi setiap kejadian harus menjadi perhatian tidak hanya kami khususnya adalah wisatawan," tambahnya.
Asep memperkirakan jumlah wisatawan akan kembali meningkat pada akhir pekan atau pada Sabtu (15/6) karena hari terakhir libur sekolah, sehingga untuk antisipasi terjadinya kembali kecelakaan apalagi sampai jatuh korban jiwa pihaknya terus memperketat keamanan.
Sementara, Ketua Forum Kordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya masih siaga hingga saat ini karena jika terjadi kecelakaan laut khususnya ada korban hilang tenggelam bisa langsung cepat ditanggulangi. Namun yang terpenting adalah wisatawan agar mentaati aturan selama beraktivitas di laut.
Sebab kondisi laut bisa berubah kapan saja, mungkin hari ini gelombang atau ombak tidak tinggi, tapi tanpa bisa diprediksi bisa saja meningkat, serta yang harus diwaspadai adalah arus bawah laut, karena wisatawan biasanya tidak sadar saat berenang dan tahu-tahu sudah berada di tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Pada Rabu hingga pukul 18.00 WIB kami berhasil menyelamatkan lima wisatawan yang tenggelam di Pantai Istoqomah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuharatu," kata Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepullah di Sukabumi, Rabu.
Dari 27 korban tenggelam tersebut satu diantaranya meninggal dunia yang merupakan wisatawan asal Bogor, Jabar. Korban meninggal saat mendapatkan perawatan di RSUD Palabuhanratu setelah tenggelam di Pantai Karangwau II Kebon Kalapa, Kecamatan Cisolok.
Kecelakaan laut yang terjadi tersebut dari 15 kasus sejak H+1 hingga H+6 Lebaran. Kejadian tenggelamnya wisatawan tersebut akibat ulahnya sendiri yang membandel dan tidak mengindahkan peringatan dari petugas penjaga pantai yang melarang berenang di zona terlarang.
Bahkan, disaat life guard menteriaki wisatawan dan memberikan peringatan dengan meniupkan peluit serta mengangkat bender, sama sekali tidak diperhatikan dan akhirnya hampir setiap hari mulai dari waktu libur hingga pascalebaran ini ada saja wisatawan yang tenggelam atau terseret arus laut.
Pihaknya tidak melarang wisatawan berenang atau beraktivitas lainnya di laut, asalkan mematuhi peraturan dan mengindahkan setiap instruksi dari life guard dan petugas keamanan lainnya.
"Meskipun angka kasus kecelakaan laut menurun dibandingkan waktu libur lebaran tahun lalu, tetapi setiap kejadian harus menjadi perhatian tidak hanya kami khususnya adalah wisatawan," tambahnya.
Asep memperkirakan jumlah wisatawan akan kembali meningkat pada akhir pekan atau pada Sabtu (15/6) karena hari terakhir libur sekolah, sehingga untuk antisipasi terjadinya kembali kecelakaan apalagi sampai jatuh korban jiwa pihaknya terus memperketat keamanan.
Sementara, Ketua Forum Kordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihaknya masih siaga hingga saat ini karena jika terjadi kecelakaan laut khususnya ada korban hilang tenggelam bisa langsung cepat ditanggulangi. Namun yang terpenting adalah wisatawan agar mentaati aturan selama beraktivitas di laut.
Sebab kondisi laut bisa berubah kapan saja, mungkin hari ini gelombang atau ombak tidak tinggi, tapi tanpa bisa diprediksi bisa saja meningkat, serta yang harus diwaspadai adalah arus bawah laut, karena wisatawan biasanya tidak sadar saat berenang dan tahu-tahu sudah berada di tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019