Bogor (Antara) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mendorong pihak swasta serta pemerintah daerah untuk meningkatkan kepedulian sosial agar hidup masyarakat lebih sejahtera.
"Saya sangat yakin dengan semangat luar biasa swasta dalam membantu masyarakat kecil, saya optimis masalah sosial di masyarakat bisa diatasi," kata dia saat menghadiri acara operasi katarak bagi warga tidak mampu di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menteri sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh RSIA Ummi dan Bank Syariah Mandiri yang bekerjasama dalam melaksanakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu.
Operasi katarak tersebut sudah yang ke dua kalinya diselenggarakan oleh RSIA Ummi dengan menggandeng sejumlah pihak diantaranya, perbankan, LAZ, Baznas dan pemerintah kota setempat.
Menteri mengaku kaget saat mengetahui angka katarak di Indonesia nomor dua di dunia setelah Ethiopia.
"Kalau soal penyakit kita nomor dua peringkatnya, tapi dalam pertandingan bola kita selalu saja kalah," kata Menteri berseloroh.
Menteri mengatakan, katarak adalah penyakit yang cukup menjadi perhatian karena mata merupakan panca indra vital yang berpengaruh pada produktivitas seseorang.
Dengan gerakan operasi katarak gratis yang dilakukan oleh pihak swasta dapat mengurangi angka katarak di Indonesia, sehingga meningkatkan produktivitas masyarakar.
"Gerakan sosial harus terus ditumbuhkan, agar masyarakat kecil dapat merasakan hidupnya terbantu," kata Menteri.
Menteri mengatakan, hidup saling berbagi akan membawa keberkahan baik bagi si pemberi maupun yang menerima.
Ia mengingatkan kepada pengusaha dan pihak swasta untuk bisa menyisihkan sebagian dari keuntungan perusahaan dalam bidang sosial dengan membantu masyarakat ekonomi lemah.
"Coba keuntungan perusahaan hanya dibagikan kepada 10 prang hanya bisa dinikmati oleh sejumlah itu. Tapi bila satu perusahaan mendapatkan keuntungan 100 persen, dibagi dengan banyak orang, ini justru akan mendapatkan lipatan keuntungan yang lebih besar lagi," kata Menteri.
Menteri menyebutkan, jangan takut untuk berbagi, karena nilai yang dibagi tidak akan mengurangi jumlah yang didapat tapi justru akan melipat gandakan harta yang dimiliki.
"Bersedekah itu tdak mengurangi harta kita. Orang kalau mau berbagi akan berkah. Tidak hanya berkah, tapi melipat handakan berkah," kata Menteri.
Lebih lanjut Menteri mengatakan, hari ini ia akan menandatangani kerjasama dengan Kementerian Sosial China.
Menurut Menteri, persoalan sosial tidak memandang suku, bangsa, ras, dan agama. Dalam sebuah peristiwa kemanusia, segala jenis relawan dari beberapa negara, berbeda suku bangsa pangkat, jabatan dan bahasa bersatu dalam menyalurkan bantuan sosial ke satu daerah.
"Sosial itu menjadi perekat bangsa, bahkan jika terjadi musibah di negara-negara lain kita harus membantu, sehingga tidak berangkat sendiri-sendiri," katanya.
Menteri menambahkan, oleh karena itu dalam memberikan bantuan tidak bisa sendiri-sendiri tapi harus saling bantu membantu agar apa yang diberikan dapat dirasakan masyarakat luas.
"Menjadi bangsa yang gotong royong tolong menolong sehingga persoalan sosial dapat terselesaikan dan Indonesia mampu menjadi negara maju sejajar dengan negara lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Saya sangat yakin dengan semangat luar biasa swasta dalam membantu masyarakat kecil, saya optimis masalah sosial di masyarakat bisa diatasi," kata dia saat menghadiri acara operasi katarak bagi warga tidak mampu di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menteri sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh RSIA Ummi dan Bank Syariah Mandiri yang bekerjasama dalam melaksanakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu.
Operasi katarak tersebut sudah yang ke dua kalinya diselenggarakan oleh RSIA Ummi dengan menggandeng sejumlah pihak diantaranya, perbankan, LAZ, Baznas dan pemerintah kota setempat.
Menteri mengaku kaget saat mengetahui angka katarak di Indonesia nomor dua di dunia setelah Ethiopia.
"Kalau soal penyakit kita nomor dua peringkatnya, tapi dalam pertandingan bola kita selalu saja kalah," kata Menteri berseloroh.
Menteri mengatakan, katarak adalah penyakit yang cukup menjadi perhatian karena mata merupakan panca indra vital yang berpengaruh pada produktivitas seseorang.
Dengan gerakan operasi katarak gratis yang dilakukan oleh pihak swasta dapat mengurangi angka katarak di Indonesia, sehingga meningkatkan produktivitas masyarakar.
"Gerakan sosial harus terus ditumbuhkan, agar masyarakat kecil dapat merasakan hidupnya terbantu," kata Menteri.
Menteri mengatakan, hidup saling berbagi akan membawa keberkahan baik bagi si pemberi maupun yang menerima.
Ia mengingatkan kepada pengusaha dan pihak swasta untuk bisa menyisihkan sebagian dari keuntungan perusahaan dalam bidang sosial dengan membantu masyarakat ekonomi lemah.
"Coba keuntungan perusahaan hanya dibagikan kepada 10 prang hanya bisa dinikmati oleh sejumlah itu. Tapi bila satu perusahaan mendapatkan keuntungan 100 persen, dibagi dengan banyak orang, ini justru akan mendapatkan lipatan keuntungan yang lebih besar lagi," kata Menteri.
Menteri menyebutkan, jangan takut untuk berbagi, karena nilai yang dibagi tidak akan mengurangi jumlah yang didapat tapi justru akan melipat gandakan harta yang dimiliki.
"Bersedekah itu tdak mengurangi harta kita. Orang kalau mau berbagi akan berkah. Tidak hanya berkah, tapi melipat handakan berkah," kata Menteri.
Lebih lanjut Menteri mengatakan, hari ini ia akan menandatangani kerjasama dengan Kementerian Sosial China.
Menurut Menteri, persoalan sosial tidak memandang suku, bangsa, ras, dan agama. Dalam sebuah peristiwa kemanusia, segala jenis relawan dari beberapa negara, berbeda suku bangsa pangkat, jabatan dan bahasa bersatu dalam menyalurkan bantuan sosial ke satu daerah.
"Sosial itu menjadi perekat bangsa, bahkan jika terjadi musibah di negara-negara lain kita harus membantu, sehingga tidak berangkat sendiri-sendiri," katanya.
Menteri menambahkan, oleh karena itu dalam memberikan bantuan tidak bisa sendiri-sendiri tapi harus saling bantu membantu agar apa yang diberikan dapat dirasakan masyarakat luas.
"Menjadi bangsa yang gotong royong tolong menolong sehingga persoalan sosial dapat terselesaikan dan Indonesia mampu menjadi negara maju sejajar dengan negara lain," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013