Musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Kota Bogor akan menginspeksi beberapa TPS pada malam hari jelang pencoblosan 17 April 2019.
"Nanti malam kita akan monitor. Seluruh Muspida ke beberapa tempat yang perlu dikunjungi. Hanya untuk memastikan kesiapan, memberikan rasa aman nyaman kepada masyarakat," ujar Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bogor, Ade Hidayat, Selasa (16/4/2019).
Beberapa permasalahan yang akan dideteksi antara lain seperi mengantisipasi kurangnya logistik Pemilu di TPS. Sehingga, permasalahannya kemudian bisa lebih awal ditangani.
"Mengantisipasi hal-hal seperti diisukan surat suara yang kurang, nah ini dideteksi lebih awal, sehingga besok pagi sudah terpenuhi semua. Sehingga intinya kegiatan pemilu berlangsung dengan baik," terangnya.
Sementara itu, sebanyak 1.500 personel gabungan TNI-Polri akan dikerahkan untuk terlibat pengamanan Pemilu 2019. Terdiri dari Polresta Bogor Kota dan Kodim 0606/Kota Bogor, Bantuan Kendali Operasi Brimob, dan BKO Direktorat Sabhara Polda Jabar.
Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Hendri Fiuser, membeberkan beberapa potensi gangguan keamanan di Kota Bogor, antara lain kampanye gelap, serangan fajar, money politic, intimidasi, teror, sabotase, dan provokasi antar pendukung.
‘’Sebagiamana kita ketahui bersama, saat ini Pemilu 2019 telah memasuki tahapan masa tenang dari tanggal 14 sampai 16 April 2019, yang tentunya memiliki kerawanan," kata dia.
Sementara, Ketua KPU Bogor, Samsudin mengatakan bahwa kini kesiapan logistik Pemilu di Kota Bogor sudah mencapai 98 persen. Sedangkan dua persen merupakan kelengkapan alat tulis di TPS.
"Yang dua persen tingga from formulir, dan beberapa perlengkapan di TPS. Sekarang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara melakukan pembangunan TPS," kata Dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Nanti malam kita akan monitor. Seluruh Muspida ke beberapa tempat yang perlu dikunjungi. Hanya untuk memastikan kesiapan, memberikan rasa aman nyaman kepada masyarakat," ujar Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bogor, Ade Hidayat, Selasa (16/4/2019).
Beberapa permasalahan yang akan dideteksi antara lain seperi mengantisipasi kurangnya logistik Pemilu di TPS. Sehingga, permasalahannya kemudian bisa lebih awal ditangani.
"Mengantisipasi hal-hal seperti diisukan surat suara yang kurang, nah ini dideteksi lebih awal, sehingga besok pagi sudah terpenuhi semua. Sehingga intinya kegiatan pemilu berlangsung dengan baik," terangnya.
Sementara itu, sebanyak 1.500 personel gabungan TNI-Polri akan dikerahkan untuk terlibat pengamanan Pemilu 2019. Terdiri dari Polresta Bogor Kota dan Kodim 0606/Kota Bogor, Bantuan Kendali Operasi Brimob, dan BKO Direktorat Sabhara Polda Jabar.
Kepala Polresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Hendri Fiuser, membeberkan beberapa potensi gangguan keamanan di Kota Bogor, antara lain kampanye gelap, serangan fajar, money politic, intimidasi, teror, sabotase, dan provokasi antar pendukung.
‘’Sebagiamana kita ketahui bersama, saat ini Pemilu 2019 telah memasuki tahapan masa tenang dari tanggal 14 sampai 16 April 2019, yang tentunya memiliki kerawanan," kata dia.
Sementara, Ketua KPU Bogor, Samsudin mengatakan bahwa kini kesiapan logistik Pemilu di Kota Bogor sudah mencapai 98 persen. Sedangkan dua persen merupakan kelengkapan alat tulis di TPS.
"Yang dua persen tingga from formulir, dan beberapa perlengkapan di TPS. Sekarang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara melakukan pembangunan TPS," kata Dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019