Tim Arema FC merebut gelar juara Piala Presiden untuk kedua kalinya setelah mengandaskan Persebaya Surabaya 2-0 pada pertandingan leg kedua final Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jumat malam.
Arema FC memboyong trofi Piala Presiden pertama kali pada 2017. Pada 2018 giliran direbut Persija Jakarta dan tahun ini kembali diraih tim berjuluk "Singo Edan".
Tim Singo Edan dinobatkan sebagai kampiun dengan agregat gol 4-2 atas tim berjuluk "Bajul Ijo" tersebut.
Bermain di depan 42 ribu pendukungnya, Arema langsung tancap gas. Kurang dari 30 detik setelah kick-off, tuan rumah mendapatkan peluang emas melalui Ricky Kayame. Namun, bola hasil sepakannya masih bisa diselamatkan Otavio Dutra.
Pada menit kedua, giliran Persebaya yang mengancam gawang Arema melalui Manuchehr Jalilov. Namun, bola hasil sepakan pemain asal Tajikistan itu masih membentur mistar gawang.
Dua menit berselang, Arema kembali menekan melalui tendangan bebas Makan Konate. Kali ini giliran tiang gawang yang masih mengamankan gawang Persebaya.
Jual beli pemain terus terjadi pada awal babak pertama, bahkan pada menit keenam, Damian Lizio yang hampir mencetak gol. Namun, bola hasil sepakannya hampir melewati garis sebelum diantisipasi Hamka Hamzah.
Makan Konate kembali menebar ancaman pada menit ke-27. Beruntung kali ini tembakan pemain asal Mali itu masih bisa diantisipasi oleh Dutra.
Gol yang ditunggu publik tuan rumah akhirnya tercipta pada menit ke-43. Ahmad Nur Hardianto melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti yang gagal diselamatkan kiper Persebaya yang dikawal Abdul Rohim. Skor 1-0 untuk keunggulan Arema FC bertahan hingga turun minum.
Memasuki 45 menit babak kedua, Persebaya mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari Arema. Makan Konate menebar ancaman dua kali, yakni pada menit ke-52 dan 59', namun dipatahkan Hansamu Yama.
Persebaya mencoba melakukan serangan dari sisi sayap kanan dan kiri. Namun, sejumlah peluang yang dihasilkan berhasil dipatahkan kokohnya barisan lini pertahanan Arema yang digalang sang kapten Hamka Hamzah dan Johan Alfarizie.
Memasuki akhir pertandingan, Arema berhasil menggandakan keunggulan melalui Ricky Kayame pada menit ke-90+1. Berawal dari tendangan ke arah gawang Persebaya. Kiper Persebaya Abdul Rohim gagal menangkap bola dan bola rebound tersebut tak disia-siakan Ricky Kayame. Dengan tenang Ricky melepaskan tendangan yang gagal diantisipasi Abdul Rohim dan skor pun berubah menjadi 2-0 pada menit ke-91 (injury time).
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua tak ada lagi gol tambahan dan skor 2-0 tersebut menjadikan Arema FC menyabet gelar Piala Presiden 2019.
Susunan pemain
Arema FC (4-3-3): Kuniawan Ajie (kiper), Johan Alfarizi, Arthur Cunha, Hamka Hamzah, Alfin Tuasalamony (belakang), Hanif Sjahbandi, Makan Konate, Hendro Siswanto (tengah), Ricky Kayame, Ahmad Nur Hardianto, Dedik Setiawan (depan)
Pelatih: Milomir Seslija (Bosnia)
Persebaya Surabaya (4-3-3): Abdul Rohim (kiper), Novan Setya, Otavio Dutra, Hansamu Yama, Ruben Sanadi (belakang), Abu Rizal, Damian Lizio, Misbakus Solikin (tengah), Irfan Jaya, Manuchehr Jalilov, Amido Balde (depan)
Pelatih: Djadjang Nurdjaman (Indonesia).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Arema FC memboyong trofi Piala Presiden pertama kali pada 2017. Pada 2018 giliran direbut Persija Jakarta dan tahun ini kembali diraih tim berjuluk "Singo Edan".
Tim Singo Edan dinobatkan sebagai kampiun dengan agregat gol 4-2 atas tim berjuluk "Bajul Ijo" tersebut.
Bermain di depan 42 ribu pendukungnya, Arema langsung tancap gas. Kurang dari 30 detik setelah kick-off, tuan rumah mendapatkan peluang emas melalui Ricky Kayame. Namun, bola hasil sepakannya masih bisa diselamatkan Otavio Dutra.
Pada menit kedua, giliran Persebaya yang mengancam gawang Arema melalui Manuchehr Jalilov. Namun, bola hasil sepakan pemain asal Tajikistan itu masih membentur mistar gawang.
Dua menit berselang, Arema kembali menekan melalui tendangan bebas Makan Konate. Kali ini giliran tiang gawang yang masih mengamankan gawang Persebaya.
Jual beli pemain terus terjadi pada awal babak pertama, bahkan pada menit keenam, Damian Lizio yang hampir mencetak gol. Namun, bola hasil sepakannya hampir melewati garis sebelum diantisipasi Hamka Hamzah.
Makan Konate kembali menebar ancaman pada menit ke-27. Beruntung kali ini tembakan pemain asal Mali itu masih bisa diantisipasi oleh Dutra.
Gol yang ditunggu publik tuan rumah akhirnya tercipta pada menit ke-43. Ahmad Nur Hardianto melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti yang gagal diselamatkan kiper Persebaya yang dikawal Abdul Rohim. Skor 1-0 untuk keunggulan Arema FC bertahan hingga turun minum.
Memasuki 45 menit babak kedua, Persebaya mendapatkan tekanan bertubi-tubi dari Arema. Makan Konate menebar ancaman dua kali, yakni pada menit ke-52 dan 59', namun dipatahkan Hansamu Yama.
Persebaya mencoba melakukan serangan dari sisi sayap kanan dan kiri. Namun, sejumlah peluang yang dihasilkan berhasil dipatahkan kokohnya barisan lini pertahanan Arema yang digalang sang kapten Hamka Hamzah dan Johan Alfarizie.
Memasuki akhir pertandingan, Arema berhasil menggandakan keunggulan melalui Ricky Kayame pada menit ke-90+1. Berawal dari tendangan ke arah gawang Persebaya. Kiper Persebaya Abdul Rohim gagal menangkap bola dan bola rebound tersebut tak disia-siakan Ricky Kayame. Dengan tenang Ricky melepaskan tendangan yang gagal diantisipasi Abdul Rohim dan skor pun berubah menjadi 2-0 pada menit ke-91 (injury time).
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua tak ada lagi gol tambahan dan skor 2-0 tersebut menjadikan Arema FC menyabet gelar Piala Presiden 2019.
Susunan pemain
Arema FC (4-3-3): Kuniawan Ajie (kiper), Johan Alfarizi, Arthur Cunha, Hamka Hamzah, Alfin Tuasalamony (belakang), Hanif Sjahbandi, Makan Konate, Hendro Siswanto (tengah), Ricky Kayame, Ahmad Nur Hardianto, Dedik Setiawan (depan)
Pelatih: Milomir Seslija (Bosnia)
Persebaya Surabaya (4-3-3): Abdul Rohim (kiper), Novan Setya, Otavio Dutra, Hansamu Yama, Ruben Sanadi (belakang), Abu Rizal, Damian Lizio, Misbakus Solikin (tengah), Irfan Jaya, Manuchehr Jalilov, Amido Balde (depan)
Pelatih: Djadjang Nurdjaman (Indonesia).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019