Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menghadiri apel siaga menjelang Pemilu 2019 di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/4/19).
Saat tiba Kapolri dan Panglima TNI disambut oleh para pejabat setempat, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (demisioner), Plh Wali Kota Bogor Ade Syarip Hidayat dan para pemuka Agama.
Sejumlah pejabat Polri yang turut serta dalam rombongan di antaranya Kepala Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal dan jajaran Staf TNI.
Bertindak sebagai Komandan upacara pada apel siaga gabungan TNI dan Polri adalah Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Hendri Fiuser.
Sedangkan bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soebandono.
Menurut Tri Soebandono, apel siaga ini dilakukan untuk menunjukan keyakinan kepada masyarakat bahwa kepolisian dan TNI siap untuk mengamankan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pileg dan Pilpres tahun 2019.
"Tinggal tujuh hari lagi, jadi kalo ada lagu menghitung hari kita tinggal menghitung hari," kelakar Tri Soebandono dalam sambutannya.
Namun demikian, justru TNI dan Polri harus melek dan siaga, karena momentum Pemilu adalah pertaruhan kehormatan Bangsa.
"Kita tidak menghendaki seperti negara lain, adanya pemilu tapi justru terjadi perpecahan menjadi negara - negara bagian," katanya.
Harto melanjutkan, bagi Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat, hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
"Saya ingatkan, jangan sampai berfikir negatif akan terjadi perpecahan, berfikirnya saja tidak boleh," kata Tri Soebandono menegaskan.
Ia mengajak kepada seluruh prajurit TNI dan Polri untuk sama - sama mengamankan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019, melakukan tindakan secara terukur untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengapresiasi atas kehadiran Kapolri dan Panglima TNI yang telah menghadiri apel siaga TNI Polri se-Jawa Barat.
"Ini adalah contoh pemimpin yang baik mau bertatap muka dengan bawahannya," kata Agung.
Ia juga menyampaikan capaian prestasi pengamanan selama Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2018, yang dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada gesekan apapun.
"Saya percaya orang Jawa Barat itu masayarakat yang agamis, ramah dan santun," katanya.
Selanjutnya kata Agung, makna dari gelar apel pasukan selain mengecek kesiapan personil juga mengecek kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan Pileg dan Pilpres 2019.
"Polda Jawa Barat dan Pangdam III/Siliwangi akan terus melakukan sinergitas untuk melakukan patroli dan pengamanan di wilayah Jawa Barat," papar Agung.
Kegiatan ini diakhiri dengan peninjauan langsung kesiapan personil prajurit TNI dan Polri dengan peralatan persenjataan dan peralatan kemanan oleh Kapolri dan Panglima TNI beserta jajarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Saat tiba Kapolri dan Panglima TNI disambut oleh para pejabat setempat, termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (demisioner), Plh Wali Kota Bogor Ade Syarip Hidayat dan para pemuka Agama.
Sejumlah pejabat Polri yang turut serta dalam rombongan di antaranya Kepala Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal dan jajaran Staf TNI.
Bertindak sebagai Komandan upacara pada apel siaga gabungan TNI dan Polri adalah Kapolresta Bogor Kota, Komisaris Besar Polisi Hendri Fiuser.
Sedangkan bertindak sebagai inspektur upacara adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soebandono.
Menurut Tri Soebandono, apel siaga ini dilakukan untuk menunjukan keyakinan kepada masyarakat bahwa kepolisian dan TNI siap untuk mengamankan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pileg dan Pilpres tahun 2019.
"Tinggal tujuh hari lagi, jadi kalo ada lagu menghitung hari kita tinggal menghitung hari," kelakar Tri Soebandono dalam sambutannya.
Namun demikian, justru TNI dan Polri harus melek dan siaga, karena momentum Pemilu adalah pertaruhan kehormatan Bangsa.
"Kita tidak menghendaki seperti negara lain, adanya pemilu tapi justru terjadi perpecahan menjadi negara - negara bagian," katanya.
Harto melanjutkan, bagi Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat, hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
"Saya ingatkan, jangan sampai berfikir negatif akan terjadi perpecahan, berfikirnya saja tidak boleh," kata Tri Soebandono menegaskan.
Ia mengajak kepada seluruh prajurit TNI dan Polri untuk sama - sama mengamankan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019, melakukan tindakan secara terukur untuk mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sementara Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengapresiasi atas kehadiran Kapolri dan Panglima TNI yang telah menghadiri apel siaga TNI Polri se-Jawa Barat.
"Ini adalah contoh pemimpin yang baik mau bertatap muka dengan bawahannya," kata Agung.
Ia juga menyampaikan capaian prestasi pengamanan selama Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Barat tahun 2018, yang dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada gesekan apapun.
"Saya percaya orang Jawa Barat itu masayarakat yang agamis, ramah dan santun," katanya.
Selanjutnya kata Agung, makna dari gelar apel pasukan selain mengecek kesiapan personil juga mengecek kesiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pengamanan Pileg dan Pilpres 2019.
"Polda Jawa Barat dan Pangdam III/Siliwangi akan terus melakukan sinergitas untuk melakukan patroli dan pengamanan di wilayah Jawa Barat," papar Agung.
Kegiatan ini diakhiri dengan peninjauan langsung kesiapan personil prajurit TNI dan Polri dengan peralatan persenjataan dan peralatan kemanan oleh Kapolri dan Panglima TNI beserta jajarannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019