Drummer grup band T.R.I.A.D dan Mahadewa Ikmal Tobing bangga bisa menjadi juri dalam lomba menabuh drum secara 'online' karena kemampuan peserta rata-rata sangat mumpuni dalam menggebuk drum tersebut.
"Ada 185 drumer yang mengikuti lomba ini, bahkan ada yang berusia 10-12 tahun namun kemampuannya luar biasa," kata Ikmal usai tampil 33 Cafe Shop and Resto Tanah Baru Kota Depok Jawa Barat, Sabtu (16/3).
Putra drummer kenamaan Indonesia Jelly Tobing itu mengakui kemampuan para peserta yang menjadi juara 2 dari Yogyakarta seperti melebihi drummer-drummer profesional.
"Kita mempunyai banyak drumer baru yang patut untuk dibanggakan," katanya.
Bermain drum, lanjut Ikmal harus bisa mengatur tempo agar sebuah lagu menjadi enak untuk didengar dan dinikmati.
"Bermain drum itu tak perlu keras tapi cukup kedengaran bagaimana mengatur beat dan tone nya saja," ujarnya.
Untuk itu Ikmal berharap para drumer baru bisa terus belajar sehingga mempunyai jam terbang tinggi sehingga nantinya bisa berkiprah lebih tinggi baik di kancah nasional maupun internasional.
"Ayah saya (Jelly Tobing) mengajari untuk menghormati drumer-drumer lainnya yang usia lebih tua walaupun mereka hanya bermain cafe-cafe. Kalau bertemu harus tetap hormat dan cium tangan dengan mereka," jelasnya.
Sementara itu drumer kenamaan Indonesia Jelly Tobing menilai bakat generasi milenial dalam menabuh drum sangat luar biasa, sehingga diharapkan bisa bersaing dengan drumer-drumer kelas dunia.
"Saya lega dan bangga generasi milenial ini membuktikan Indonesia mempunyai potensi melahirkan drumer-drumer kelas dunia," kata Jelly Tobing.
Menurut dia kemampuan generasi milenial dalam menabuh drum di berbagai daerah ini hampir merata semuanya. Apalagi mereka sekarang ini dengan mudah mempelajari teknik-teknik bermain drum yang baik dari media sosial.
"Sekarang ini mereka tinggal membuka Youtube bisa mencari apa saja pelajaran tentang cara bermain drum dengan mudah. Lain dengan zaman saya dulu yang hanya mengandalkan piringan hitam," katanya.
Lewat Youtube lanjut Jelly mereka bisa merekam aksinya bermain drum dan membaginya nya ke publik untuk mendapat tanggapan masyarakat. "Kalau memang bagus nitizen tentunya memberikan apresiasi," ujarnya.
Menurut dia kemampuan generasi milenial dalam menabuh drum di berbagai daerah ini hampir merata semuanya. Apalagi mereka sekarang ini dengan mudah mempelajari teknik-teknik bermain drum yang baik dari media sosial.
"Sekarang ini mereka tinggal membuka Youtube bisa mencari apa saja pelajaran tentang cara bermain drum dengan mudah. Lain dengan zaman saya dulu yang hanya mengandalkan piringan hitam," katanya.
Lewat Youtube lanjut Jelly mereka bisa merekam aksinya bermain drum dan membaginya nya ke publik untuk mendapat tanggapan masyarakat. "Kalau memang bagus nitizen tentunya memberikan apresiasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ada 185 drumer yang mengikuti lomba ini, bahkan ada yang berusia 10-12 tahun namun kemampuannya luar biasa," kata Ikmal usai tampil 33 Cafe Shop and Resto Tanah Baru Kota Depok Jawa Barat, Sabtu (16/3).
Putra drummer kenamaan Indonesia Jelly Tobing itu mengakui kemampuan para peserta yang menjadi juara 2 dari Yogyakarta seperti melebihi drummer-drummer profesional.
"Kita mempunyai banyak drumer baru yang patut untuk dibanggakan," katanya.
Bermain drum, lanjut Ikmal harus bisa mengatur tempo agar sebuah lagu menjadi enak untuk didengar dan dinikmati.
"Bermain drum itu tak perlu keras tapi cukup kedengaran bagaimana mengatur beat dan tone nya saja," ujarnya.
Untuk itu Ikmal berharap para drumer baru bisa terus belajar sehingga mempunyai jam terbang tinggi sehingga nantinya bisa berkiprah lebih tinggi baik di kancah nasional maupun internasional.
"Ayah saya (Jelly Tobing) mengajari untuk menghormati drumer-drumer lainnya yang usia lebih tua walaupun mereka hanya bermain cafe-cafe. Kalau bertemu harus tetap hormat dan cium tangan dengan mereka," jelasnya.
Sementara itu drumer kenamaan Indonesia Jelly Tobing menilai bakat generasi milenial dalam menabuh drum sangat luar biasa, sehingga diharapkan bisa bersaing dengan drumer-drumer kelas dunia.
"Saya lega dan bangga generasi milenial ini membuktikan Indonesia mempunyai potensi melahirkan drumer-drumer kelas dunia," kata Jelly Tobing.
Menurut dia kemampuan generasi milenial dalam menabuh drum di berbagai daerah ini hampir merata semuanya. Apalagi mereka sekarang ini dengan mudah mempelajari teknik-teknik bermain drum yang baik dari media sosial.
"Sekarang ini mereka tinggal membuka Youtube bisa mencari apa saja pelajaran tentang cara bermain drum dengan mudah. Lain dengan zaman saya dulu yang hanya mengandalkan piringan hitam," katanya.
Lewat Youtube lanjut Jelly mereka bisa merekam aksinya bermain drum dan membaginya nya ke publik untuk mendapat tanggapan masyarakat. "Kalau memang bagus nitizen tentunya memberikan apresiasi," ujarnya.
Menurut dia kemampuan generasi milenial dalam menabuh drum di berbagai daerah ini hampir merata semuanya. Apalagi mereka sekarang ini dengan mudah mempelajari teknik-teknik bermain drum yang baik dari media sosial.
"Sekarang ini mereka tinggal membuka Youtube bisa mencari apa saja pelajaran tentang cara bermain drum dengan mudah. Lain dengan zaman saya dulu yang hanya mengandalkan piringan hitam," katanya.
Lewat Youtube lanjut Jelly mereka bisa merekam aksinya bermain drum dan membaginya nya ke publik untuk mendapat tanggapan masyarakat. "Kalau memang bagus nitizen tentunya memberikan apresiasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019