Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan minimnya fasilitas komputer di sekolah-sekolah menjadi kendala pihak sekolah di daerah untuk menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Komputer yang dimiliki sejumlah sekolah di daerah masih terbatas, jadi perlu ada pengadaan komputer di sekolah-sekolah," katanya, di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima itu tidak bisa mengatasi terbatasnya kepemilikan komputer di sekolah-sekolah.
Menurut dia, pengadaan komputer yang sumber biayanya dari dana BOS itu dibatasi, pengadaannya maksimal lima unit komputer dalam satu tahun. Sedangkan kebutuhan komputer di setiap sekolah cukup banyak, apalagi dalam melaksanakan UNBK.
"Kami berharap agar penggunaan dana BOS itu tidak dibatasi, hanya untuk pengadaan lima unit komputer. Tapi bisa dimaksimalkan lagi," kata bupati.
Di Purwakarta sendiri, baru 56 persen SMP yang telah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Sisanya, ada sekolah yang melakukan UNBK degan cara "menumpang" di sekolah lain.
Bahkan ada pula yang masih melaksanakan ujian nasional kertas pensil (UNKP). Kondisi itu terjadi akibat minimnya fasilitas komputer di sekolah itu.
"Secara keseluruhan, Purwakarta sudah 85 persen sekolah yang sudah melakukan UNBK," kata Anne.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Komputer yang dimiliki sejumlah sekolah di daerah masih terbatas, jadi perlu ada pengadaan komputer di sekolah-sekolah," katanya, di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang diterima itu tidak bisa mengatasi terbatasnya kepemilikan komputer di sekolah-sekolah.
Menurut dia, pengadaan komputer yang sumber biayanya dari dana BOS itu dibatasi, pengadaannya maksimal lima unit komputer dalam satu tahun. Sedangkan kebutuhan komputer di setiap sekolah cukup banyak, apalagi dalam melaksanakan UNBK.
"Kami berharap agar penggunaan dana BOS itu tidak dibatasi, hanya untuk pengadaan lima unit komputer. Tapi bisa dimaksimalkan lagi," kata bupati.
Di Purwakarta sendiri, baru 56 persen SMP yang telah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Sisanya, ada sekolah yang melakukan UNBK degan cara "menumpang" di sekolah lain.
Bahkan ada pula yang masih melaksanakan ujian nasional kertas pensil (UNKP). Kondisi itu terjadi akibat minimnya fasilitas komputer di sekolah itu.
"Secara keseluruhan, Purwakarta sudah 85 persen sekolah yang sudah melakukan UNBK," kata Anne.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019