Wayang Sukuraga yang merupakan inovasi budayawan serta pekerja seni di Kota Sukabumi, Jawa Barat menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang keberadaannya harus dipertahankan.

"Wayang Sukuraga ini hanya ada satu di Indonesia yakni di Kota Sukabumi. Uniknya seni kebudayaan ini adalah bentuk wayangnya menampilkan anggota tubuh manusia mulai dari kuping, hidung, telinga, tangan, mata, kaki dan lainnya," kata Anggota Satuan Tugas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Bambang Eryudawan di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, Wayang Sukuraga ini unik dan tentunya menarik untuk dilihat serta mempunyai filosofi dalam melakukan syiar karena dalam wayang sudah jelas fungsi-fungsi anggota tubuh dan peranannya masing-masing.

Konten yang dibawakan oleh dalangnya pun menarik sehingga ini harus menjadi kekayaan budaya Indonesia yang keberadaannya harus dijaga dan bisa diturunkan secara turun menurun.

Lanjut dia, wayang yang mengangkat akar budaya dan kesenian daerah ini bisa mejaga keutuhan, jati diri, ketahanan kebudayaan Indonesia. Maka dari itu, Bekraf sendiri akan memberikan bantuan dan dorongan dari inisiatif-inisiatif yang memang sungguh-sungguh mempunyai track record yang mempunyai potensi untuk menghasilkan sesuatu kegiatan.

"Wayang Sukuraga ini tidak hanya sebatas penapilan kebudayaan dan kesenian saja, tetapi juga merupakan salah satu ekoonomi kreatif," tambahnya.

Sementara, inovator Wayang Sukuraga Efendi mengatakan seni ini mulai ditampilkan sejak 1996 lalu dan menjadi ikon wayang khas Kota Sukabumi. Bahkan, ia dan timnya sudah melanglang buana ke berbagai negara selain untuk menampilkan juga mengenalkan karyanya tersebut.

Filosofi dari wayang ini adalah agar manusia mengenal diri dan menggali potensinya masing-masing. Seperti tangan, sebab anggota tubuh ini harus bisa beraktivitas untuk membuahkan hasil.

"Maknanya wayang ini untuk mengingatkan manusia agar dalam kehidupannya tidak hanya mencari duniawinya saja, tetapi akhirat pun dapat," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019