Festival, atau kompetisi lomba burung berkicau di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat  menjadi lumbung ekonomi kreatif bagi masyarakat setempat.

"Alhamdulillah, kini hobi burung berkicau sudah jadi bagian dari ekonomi kreatif di Bogor. Apalagi Minggu, 31 Maret 2019 akan digelar event Piala Presiden RI, memakai tiga lapangan di Bogor," kata Presiden Ronggolawe Nusantara, Culik Nizrina, di Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (1/3/2019).

Dia mejelaskan, ajang lomba burung berkicau menjadi lumbung ekonomi kreatif bagi masyarakat itu terbukti di wilayah Utara Kabupaten Bogor, seperti Kecamatan Parung, Kemang, Rancabungur, Ciseeng, Gunung Sindur, Bojong Gede, dan Tajur Halang.

Hal itu antara lain terlihat belasan gantangan tempat latihan burung berkicau itu bioleh dikatakan tumbuh subur.

Culik, yang didamping Sekertaris Asosiasi Penangkar Burung Nusantara (APBN), Dody juga mengatakan bahwa ternyata inspirasi dunia hobi burung berkicau itu juga bisa membantu peningkatan perekonomian masyarakat Indonesia.

Karena, hampir di setiap gelaran latihan dan lomba ratusan bahkan ribuan masyarakat berkumpul menjalin silahturahim ke sesama kicaumania.

"Di wilayah Kemang hingga Parung tempat latihan seperti ATS Enterprise RAB Family, Happy Enterprise, Nur Enterprise, Tisada Enterprise, Maistro Enterprise, BnR Lebak Wangi, dan Ramayana Parung Enterprise menjadi lokasi paling diincar kicaumania," ujar Dody Naga pula.

Bukan hanya kicaumania yang tumbuh subur, tapi juga budidaya burung berkicau, toko pakan, sangkar, dan aksesoris burung berkicau juga semakin tumbuh subur di Bogor.

Sejumlah anggota masyarakat bisa saling berinteraksi di arena festival burung berkicau, tanpa ada perbedaan.

Pedagang makanan dapat dampak positif

Sementara itu, Panitia ATS Enterprise RAB Family, Ivhien Ronggo Naga, dan Pak De Hariyanto Cepot dari Ramayana Enterprise,  mengatakan memang saat ini dunia hobi burung berkicau menjadi salah satu tempat masyarakat mendapatkan peningkatan ekonomi rumah tangga.

"Jalur ekonomi kreatif ini bukan hanya penghobi burung berkicau dan pedagang sangkar pakan burung yang mendapatkan dampak, tapi para pedagang makanan juga mendapatkan dampak positifnya," ujar Ivhein Ronggo Naga pula.

Sementara itu, pemilik gantangan, Nur Enterprias Yandy Bhatosay, yang kicaumania muda itu juga merasakan dampak positif dari dunia itu.

"Semakin dunia hobi burung berkicau dicintai, maka akan semakin tinggi tingkat ekonomi masyarakat Indonesia," katanya pula. (*/ANT-BPJ).

Pewarta: Ahmadi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019