Institut Agroekologi Indonesia (Inagri), menawarkan konsep Desa Model yang menekankan desa sebagai ruang untuk bekerja bersama bagi semua stakeholder terkait.

Direktur Inagri Syahroni Yunus di Jakarta, Jumat mengatakan, salah satu konsep menjadikan Desa Model, yaitu dinamakan Konsep Co Working Village, atau desa sebagai ruang bekerja bersama semua stakeholder yang dipandu oleh sebuah grand disain desa.

"Ada banyak konsep untuk menjadikan desa model tentunya dengan memperhatikan kearifan lokal dan sumber daya alam setempat," katanya.

Membangun desanya dengan Iptek

Sementara itu, peneliti di Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Destika Cahyana, mengatakan, untuk menjadikan Desa Model, salah satunya adalah dengan revitalisasi desa dalam menghadapi era post industri.

"Masyarakat post industri adalah masyarakat modern yang rindu dengan suasana alam perdesaan, sehingga mensyaratkan desa untuk merevitalisasi kekuatan lokalnya," kata Destika pula.

Bedanya desa di era modern harus terbuka dan terkoneksi dengan masyarakat luar.

Dengan demikian, katanya lebih lanjut, evolusi desa bukan menjadi kota industri, tetapi tetap menjadi desa yang mengadopsi nilai-nilai positif industri, yaitu berpikiran terbuka (open minded) dan terkoneksi (connected).  

Dengan demikian pula maka desa model menyaratkan orang-orang pintar di desa tidak keluar, tetapi membangun desanya dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Ia berpendapat pula bahwa masyarakat harus sudah mulai menyesuaikan dengan masuknya era post industri, kemajuan teknologi, dan informasi. (*/ANT-BPJ).

Pewarta: Arief Amarudin

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019