Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat sekitar 1.000 hektar lahan pertanian di wilayahnya berkurang sejak 2015-2018. 

"Dari tahun ke tahun lahan pertanian sudah pasti berkurang, biasanya berahli fungsi untuk lahan industri dan perumahan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty di Bogor, Senin. 

Berkurangnya lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bogor juga kata Nurianty karena faktor pertumbuhan penduduk dan pendatang membuka usaha di wilayah ini. Hal ini menjadi persoalan lahan pertanian yang terbatas. 

"Makanya kami mengupayakan akan mengajukan rancangan peraturan daerah (Raperda) Lahan Pangan Berkelanjutan di tahun ini. Bertujuan untuk memprotek lahan pertanian di Kabupaten Bogor," jelasnya. 

Raperda Lahan Pangan Berkelanjutan lanjutnya,  masih tahapan penyusunan draf di beberapa dinas terkait seperti Bappeda, Dinas Tata Ruang, dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

"Akan dibahas tahun ini Raperda itu," ucapnya. 

Ia menambahkan lahan pertanian yang semakin berkurang menjadi persoalan mengembangkan produksi pertanian di wilayah ini. 
 
Selain itu, mengembangkan lahan tidur di Kabupaten Bogor sulit digunakan petani, karena lahan tersebut banyak dimiliki perusahaan.

"Tidak mudah bagi perusahaan memberikan pinjam lahan ke para petani. Dikhawatirkan lahannya rusak ketika digunakan oleh pemiliknya nanti minta ganti," kata dia. 

Untuk itu pihaknya berharap para petani bisa memanfaatkan lahan pertanian yang ada guna memproduksi hasil pertanian dan perkebunan. 

Pewarta: Muhammad Irwan Supriyadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019