Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kebupaten Bekasi, Jawa Barat mendukung pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi untuk dikembangkan di wilayah setempat.
Hal ini sejalan dengan fokus Kementerian Perindustrian untuk menciptakan angkatan kerja yang kompeten serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
"Langkah ini merupakan respon serta tindak lanjut dari program pemerintah. Jadi menciptakan 'link and match' antara pendidikan dan pekerjaan," kata Plt. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Senin.
Eka menyatakan pendidikan vokasi industri juga sekaligus menjadi upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat beradaptasi dengan perkembangan era digital dan revolusi industri 4.0.
"Program ini merupakan senjata ampuh dalam mendorong terciptanya angkatan kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri," katanya.
Selain pendidikan vokasi, penyusunan kurikulum digital yang di dalamnya menitikberatkan pada kecerdasan buatan turut diperlukan sebagai langkah selanjutnya.
"Saya berharap pembangunan gedung-gedung pendidikan vokasi industri dapat melahirkan SDM yang kompeten di bidangnya. Menciptakan generasi muda dan calon-calon tenaga kerja yang mandiri serta berdaya saing," ujarnya.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto meluncurkan program pendidikan vokasi akhir pekan lalu saat acara peletakan batu pertama sekolah vokasi sekaligus penandatanganan kerjasama antara Setjen Kementerian Perindustrian dengan PT. Gunung Raja Paksi yang berlokasi di Cibitung.
Dalam kesempatan itu Airlangga mengatakan, pemanfaatan pendidikan vokasi bagi dunia industri tidak hanya sebatas merekrut tenaga kerja dari sekolah berbasis industri, namun juga turut mendirikan sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya yang berbasis pendidikan industri.
"Pemerintah akan menyiapkan insentif kepada industri dalam negeri yang melakukan pengembangan SDM melalui pemberian 'tax deduction' sebesar 200 persen," tandas Airlangga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Hal ini sejalan dengan fokus Kementerian Perindustrian untuk menciptakan angkatan kerja yang kompeten serta memiliki keterkaitan dan kesepadanan antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
"Langkah ini merupakan respon serta tindak lanjut dari program pemerintah. Jadi menciptakan 'link and match' antara pendidikan dan pekerjaan," kata Plt. Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Senin.
Eka menyatakan pendidikan vokasi industri juga sekaligus menjadi upaya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat beradaptasi dengan perkembangan era digital dan revolusi industri 4.0.
"Program ini merupakan senjata ampuh dalam mendorong terciptanya angkatan kerja yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri," katanya.
Selain pendidikan vokasi, penyusunan kurikulum digital yang di dalamnya menitikberatkan pada kecerdasan buatan turut diperlukan sebagai langkah selanjutnya.
"Saya berharap pembangunan gedung-gedung pendidikan vokasi industri dapat melahirkan SDM yang kompeten di bidangnya. Menciptakan generasi muda dan calon-calon tenaga kerja yang mandiri serta berdaya saing," ujarnya.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartanto meluncurkan program pendidikan vokasi akhir pekan lalu saat acara peletakan batu pertama sekolah vokasi sekaligus penandatanganan kerjasama antara Setjen Kementerian Perindustrian dengan PT. Gunung Raja Paksi yang berlokasi di Cibitung.
Dalam kesempatan itu Airlangga mengatakan, pemanfaatan pendidikan vokasi bagi dunia industri tidak hanya sebatas merekrut tenaga kerja dari sekolah berbasis industri, namun juga turut mendirikan sekolah ataupun lembaga pendidikan lainnya yang berbasis pendidikan industri.
"Pemerintah akan menyiapkan insentif kepada industri dalam negeri yang melakukan pengembangan SDM melalui pemberian 'tax deduction' sebesar 200 persen," tandas Airlangga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019