Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberdayakan para korban tsunami yang tinggal di hunian sementara (huntara) di Kampung Palimping, Kabupaten Pandegelang, Banten untuk meningkatkan ekonominya dengan membuat produk kerajinan tangan.

"Produk kerajinan tangan korban bencana tsunami di Desa Tunggaljaya, Kecamatan Sumur tersebut dengan cara mendaur ulang pakaian bekas atau tidak layak pakai untuk dijadikan keset," kata Kepala Markas PMI Cilegon Nuwarta Wiguna melalui sambungan telepon, Jumat.

Menurutnya, sudah ada lima wanita yang merupakan korban tsunami ini diberdayakan untuk membuat keset. Peningkatan ekonomi masyarakat ini agar pascabencana lalu mereka bisa bangkit dan kembali mandiri.

Hingga saat ini keset yang dibuat mencapai 50 buah atau dirata-ratakan satu orang sudah membuat kerajinan tangan tersebut 10 buah. Meskipun cara membuatnya dengan menggunakan alat yang sederhana tetapi kualitasnya cukup baik.

Untuk harga setiap satu buah keset hasil produksi korban tsunami tersebut harganya cukup murah yakni hanya Rp5 ribu-Rp10 ribu. Pembeli pun bisa memilih motif yang diinginkan sesuai dengan selera.

Tidak hanya dilatih dan diberdayakan saja, tetapi PMI pun ikut memasarkan produk keset itu, bahkan saat ini sudah ada pihak yang mau menampung hasil karya wanita korban tsunami Selat Sunda tersebut.

"Kita ingin korban tsunami di Banten ini kembali bangkit salah satunya melalui pemberdayaan di bidang ekonomi, sehingga ke depannya mereka bisa mandiri dan mempunyai usaha sendri," tambahnya.

Nurwarta mengatakan produk keset itu pun ternyata cukup laris dipasaran, seperti Nimah (36) yang ikut dalam program pemberdayaan ini sudah berhasil menjual 17 keset dan tentunya hasil penjualannya tersebut bisa digunakan untuk kepentingan keluarganya.

Selain itu, bantuan yang diberikan PMI tidak hanya sebatas dalam bentuk santunan saja, tetapi saat masa pemulihan ini warga diberdayakan salah satunya menjadi pelaku usaha dengan memanfaatkan barang yang bisa didaur ulang.

Editor berita: T. Susilo

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019