Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Satu buah granat meledak mengakibatkan satu anak meninggal dunia dan dua luka-luka di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Komandan Distrik Militer Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol (inf) Harry Eko Sutrisno, Kamis di Bogor dalam keterangan tertulis menerangkan, granat yang meledak jenis granat lontar (grenade launcher mortir/GLM) meledak di rumah warga di Desa Ciarutenilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
"Satu anak dilaporkan meninggal dunia dan dua anak lainya mengalami luka," kata Harry Eko Sutrisno.
Ketiga korban ini bernama, Muhammad Mubarok (10) dan dua korban luka M Doni (14) serta Khoirul Islami (10).
Dua korban luka kata dia, berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang untuk mendapatkan perawatan.
"Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB. Ada dugaan granat itu didapat dari lokasi latihan militer yang berada atas bukit," jelasnya.
"Lokasinya cukup jauh dan area steril dari warga sipil. Ada dugaan granat itu ditemukan terkubur dan digali anak-anak dan di bawa pulang ke rumah," tuturnya.
Harry menuturkan, granat lontar meledak karena diduga dipukul-pukul atau benturkan ke benda keras. Kejadian ini sambung dia, sudah mendatangi rumah korban bersama polisi untuk meminta keterangan saksi-saksi.
"Kami himbau masyarakat dapat mengantisipasi peristiwa serupa dengan tidak mendatangi area latihan militer. Khususnya, orang tua agar memerhatikan anak-anaknya tidak bermain di area latihan yang jaraknya sekitar 2 kilometer," katanya.
Editor berita: E. Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Komandan Distrik Militer Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Letkol (inf) Harry Eko Sutrisno, Kamis di Bogor dalam keterangan tertulis menerangkan, granat yang meledak jenis granat lontar (grenade launcher mortir/GLM) meledak di rumah warga di Desa Ciarutenilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
"Satu anak dilaporkan meninggal dunia dan dua anak lainya mengalami luka," kata Harry Eko Sutrisno.
Ketiga korban ini bernama, Muhammad Mubarok (10) dan dua korban luka M Doni (14) serta Khoirul Islami (10).
Dua korban luka kata dia, berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang untuk mendapatkan perawatan.
"Kejadian sekitar pukul 14.00 WIB. Ada dugaan granat itu didapat dari lokasi latihan militer yang berada atas bukit," jelasnya.
"Lokasinya cukup jauh dan area steril dari warga sipil. Ada dugaan granat itu ditemukan terkubur dan digali anak-anak dan di bawa pulang ke rumah," tuturnya.
Harry menuturkan, granat lontar meledak karena diduga dipukul-pukul atau benturkan ke benda keras. Kejadian ini sambung dia, sudah mendatangi rumah korban bersama polisi untuk meminta keterangan saksi-saksi.
"Kami himbau masyarakat dapat mengantisipasi peristiwa serupa dengan tidak mendatangi area latihan militer. Khususnya, orang tua agar memerhatikan anak-anaknya tidak bermain di area latihan yang jaraknya sekitar 2 kilometer," katanya.
Editor berita: E. Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019