Bekasi, Cikarang, Jabar (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan menyebarnya wabah penyakit demam berdarah dan melaksanakan fogging di 23 kecamatan daerah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti di Bekasi, Rabu, mengatakan dengan adanya peningkatan curah hujan yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya masyarakat perlu mewaspadai penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aeghepty, yakni demam berdarah dengue (DBD).

Oleh sebab itu barang-barang bekas seperti ban, kaleng, harus dibuang. Sedangkan selokan harus dibersihkan, dan barang Iain yang bisa menampung genangan air sebagai tempat berkembang biak nyamuk perlu adanya pemusnahan dengan cara dikubur.

"Selain itu juga harus menerapkan 4M (Mengubur, Menguras, Menutup dan Menanam) pada setiap tempat lingkungan (kampung)," katanya.

Selain itu kesadaran tersebut tidak hanya berada pada tingkat Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi tetapi juga mengajak pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di 23 kecamatan terus melakukan pengawasan.

Ini penting, karena Dinkes Kabupaten Bekasi sudah melakukan sosialisasi terkait pencegahan dan fogging guna mengantisipasi bahaya penyebaran nyamuk Aedes Aeghepty, yakni demam berdarah dengue (DBD).

Sementara itu Plt Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi tetap menggencarkan upaya PSN gun terus menekan jumlah penderita penyakit DBD diwilayahnya.

"Sosialiasi tersebut tetap kita Iakukan untuk terus menekan adanya DBD," katanya.

Selain itu, dia mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menghindari perilaku yang berpotensi dapat menyebabkan penyebaran penyakit DBD.

"Jadi masyarakat Harus rajin mengecek lingkungan supaya jangan banyak genangan, saluran air Iancar, termasuk jangan buang sampah sembarangan," katanya.

Editor berita: Masnun

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019