Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Petani sawi di Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mempercepat masa panen sawi atau lebih dikenal secim dalam Bahasa Sunda untuk antisipasi anjloknya harga.

"Petani di Desa/Kecamatan Kebonpedes ini memilih mempercepat masa panen karena harganya saat ini tengah bagus yakni Rp2 ribu setiap kilogramnya, namun jika panen raya harganya bisa anjlok di angka Rp600/kg bahkan bisa lebih murah lagi," kata Saepudin di Sukabumi, Minggu.

Menurut dia, di daerahnya ini ada sekitar 10 hektare lahan sawi yang sudah mulai panen yang rata-rata setiap harinya jumlah panen hingga 50 ton.

Untuk normalnya dari tanam hingga panen sebenarnya tidak terlalu lama hanya 35 hari, tetapi karena antisipasi pasokan meningkat dan panen berbarengan dengan daerah lain sehingga panennya dipercepat.

Kualitas sawi dari Kebonpedes bisa dikatakan baik karena daerah ini cocok untuk lahan pertanian ini. Adapun pemasarannya saat ini selain untuk pasar yang di Sukabumi juga dikirim ke Bandung dan DKI Jakarta.

Namun demikian, untuk harga sawi ini dalam sehari bisa berubah-ubah tergantung dari permintaan dan persediaan serta pasokan ke pasar. Maka dari itu, petani di daerahnya dalam melakukan penanam tidak serempak ada jeda waktu.

Ini tujuannya agar pasokan dan persediaan tetap mencukupi serta hargapun tetap stabil. Jika dilakukan panen secara serentak ditambah dari daerah lain sudah pasti harganya menjadi anjlok sehingga mempengaruhi pendapatan petani.

"Selama ini belum ada laporan pertanian sawi yang diserang hama apalagi sampai gagal panen. Namun, kami pun tetap mewaspadai apalagi sekarang musim hujan sehingga sawi mudah cepat busuk," tambahnya.

Saepudin mengatakan untuk komoditas pertanian di daerahnya bisa dikatakan unggul dan petani pun sudah mandiri. Selain itu, untuk benih, pupuk dan kebutuhan lainnya tersedia dan terpenuhi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019