Sukabumi, 6/5 (Antara) - Taman Nasional Gunung Halimun dan Salak menyebutkan saat ini sudah ada evakuasi serpihan bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak setahun yang lalu.

"Saat ini petugas dari PT Persada Angkasa Transportido sudah ada di lokasi dan tengah melakukan evakuasi serpihan kecil bangkai pesawat yang minimalnya bisa diangkat oleh manusia," kata Kepala TNGHS, Agus Priambudi kepada Anrara, Senin.

Menurut Agus, evakuasi ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga bulan terhitung mulai Maret hingga Juni, izin yang dikeluarkan untuk evakuasi tersebut merupakan koordinasi antar pemerintah yakni Pemerintah Rusia dengan Indonesia. Tetapi, untuk evakuasi bangkai pesawat yang berukuran besar masih dalam survey dan untuk itu pihaknya belum bisa memberikan izin karena khawatir akan merusak ekosistem di lokasi jatuhnya pesawat.

Lebih lanjut, TNGHS juga sudah menugaskan 10 orang petugas di lapangan untuk memantau perkembangan dan kegiatan evakuasi sekaligus membantu pihak perusahaan yang ditunjuk untuk mengevakuasi bangkai pesawat tersebut. Selain itu, serpihan pesawat naas ini pun sudah terkumpul dan rencananya akan dibawa oleh pihak perusahaan untuk diserahkan kepada Kedutaan Besar Rusia.

"Kami belum tahu secara rinci tujuan evakuasi bangkai pesawat tersebut, tetapi informasinya menyebutkan bahwa pihak Rusia akan meneliti penyebab jatuhnya pesawat melalui puing-puing pesawat itu," tambahnya.

Dikatakan Agus, pengambilan serpihan kecil pesawat buatan Rusia ini setiap hari dilakukan dan untuk bongkahan pesawat yang ukurannya besar harus menggunakan alat khusus, karena kondisinya saat ini sudah ada yang tertimbun tanah dan ditumbuhi semak belukar.

Selain itu, untuk mengevakuasi bangkai pesawat yang berada di dalam jurang sekitar 100 meter dari puncak Gunung Salak, harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih karena, khawatir saat evakuasi bisa menyebabkan kecelakaan."Untuk saat ini rute evakuasi serpihan bangkai pesawat melalui jalur Cimelati, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, karena dari posko tersebut jaraknya tidak terlalu jauh," kata Agus.



Aditya

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013