Palembang (Antaranews Megapolitan) - Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu mengingatkan agar seluruh komponen bangsa mewaspadai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia.
"PKI terbukti telah tiga kali melakukan pemberontakan di Indonesia. Ini harus dicegah dan patut diwaspadai," kata Menhan Ryamizard dalam kunjungan kerjanya ke Palembang, Sumatera Selatan, Senin.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah orang PKI yang tersebar di Indonesia.
"Kalau lama-lama dibiarkan, ya bisa menarik simpati. Itu masyarakat bisa dihasut. Nah, kalau memang mereka menghasut, ketok saja kepalanya. Bagi saya tidak ada urusan orang radikal, penjahat, ya ketok (tumpas) saja," tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Purnawirawan jenderal bintang empat ini, menegaskan, siapapun yang terbukti terlibat atau menyebarkan paham tersebut, maka harus dihukum sesuai aturan yang berlaku.
"Karena itu (PKI) bahaya laten. Kita bukan tidak suka komunisme, kalau di Rusia dan China, ya silakan. Bukan komunisnya yang kita persoalkan tetapi pemberontakannya," ujar Ryamizard.
Paham komunis tidak lah cocok di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi negara, yakni Pancasila.
Editor berita: Yuniardi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"PKI terbukti telah tiga kali melakukan pemberontakan di Indonesia. Ini harus dicegah dan patut diwaspadai," kata Menhan Ryamizard dalam kunjungan kerjanya ke Palembang, Sumatera Selatan, Senin.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah orang PKI yang tersebar di Indonesia.
"Kalau lama-lama dibiarkan, ya bisa menarik simpati. Itu masyarakat bisa dihasut. Nah, kalau memang mereka menghasut, ketok saja kepalanya. Bagi saya tidak ada urusan orang radikal, penjahat, ya ketok (tumpas) saja," tegas mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.
Purnawirawan jenderal bintang empat ini, menegaskan, siapapun yang terbukti terlibat atau menyebarkan paham tersebut, maka harus dihukum sesuai aturan yang berlaku.
"Karena itu (PKI) bahaya laten. Kita bukan tidak suka komunisme, kalau di Rusia dan China, ya silakan. Bukan komunisnya yang kita persoalkan tetapi pemberontakannya," ujar Ryamizard.
Paham komunis tidak lah cocok di Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi negara, yakni Pancasila.
Editor berita: Yuniardi
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019