London (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Anak didik Kanselir Jerman Angela Merkel mengimbau Inggris pada Jumat untuk tetap di Uni Eropa, dengan menyatakan rekan-rekan senegaranya tak melupakan bagaimana Inggris menyambut Jerman kembali sebagai negara berdaulat setelah Perang Dunia Dua.
Pemimpin konservatif Annegret Kramp-Karrenbauer, yang menggantikan Merkel sebagai pemimpin Demokrat Kristen, bersama dengan politisi, pengusaha dan artis Jerman dalam permohonan di menit-menit terakhir kepada pihak Inggris sementara jarum jam masih berputar dan masih tersisa waktu 70 hari sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
"Tanpa negara besar Anda, benua ini tidak akan jadi seperti apa yang ada hari ini," kata mereka dalam sepucuk surat, yang disiarkan di surat kabar The Times.
"Setelah horor Perang Dunia Dua, Inggris tidak menyerah pada kami. Negara itu menyambut Jerman kembali sebagai negara berdaulat dan kekuatan Eropa."
Selain perang dan perdamaian, mereka menulis garis besar beberapa hal yang lebih unik yang mereka katakan akan kehilangan jika Inggris meninggalkan klub tersebut sejak bergabung tahun 1973.
"Kami akan rindu humor hitam Inggris yang legendaris dan pergi ke pub setelah jam kerja untuk minum bir. Kami akan rindu teh dengan susu dan berkendaraan di sisi kiri jalan. Dan kami rindu melihat pantomim di saat Natal."
"Tapi lebih dari itu, kami rindu orang-orang Inggris sebagai teman-teman kami," kata mereka.
Penerjemah: M. Anthoni/A. Buchori.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Pemimpin konservatif Annegret Kramp-Karrenbauer, yang menggantikan Merkel sebagai pemimpin Demokrat Kristen, bersama dengan politisi, pengusaha dan artis Jerman dalam permohonan di menit-menit terakhir kepada pihak Inggris sementara jarum jam masih berputar dan masih tersisa waktu 70 hari sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
"Tanpa negara besar Anda, benua ini tidak akan jadi seperti apa yang ada hari ini," kata mereka dalam sepucuk surat, yang disiarkan di surat kabar The Times.
"Setelah horor Perang Dunia Dua, Inggris tidak menyerah pada kami. Negara itu menyambut Jerman kembali sebagai negara berdaulat dan kekuatan Eropa."
Selain perang dan perdamaian, mereka menulis garis besar beberapa hal yang lebih unik yang mereka katakan akan kehilangan jika Inggris meninggalkan klub tersebut sejak bergabung tahun 1973.
"Kami akan rindu humor hitam Inggris yang legendaris dan pergi ke pub setelah jam kerja untuk minum bir. Kami akan rindu teh dengan susu dan berkendaraan di sisi kiri jalan. Dan kami rindu melihat pantomim di saat Natal."
"Tapi lebih dari itu, kami rindu orang-orang Inggris sebagai teman-teman kami," kata mereka.
Penerjemah: M. Anthoni/A. Buchori.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019