Sukabumi, 29/4 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi menyetakan penetapan status siaga darurat bencana kemungkinan akan diperpanjang karena intensitas bencana masih tinggi sampai saat ini.
"Penentapan status siaga darurat bencana sudah habis pada 22 April lalu, tetapi karena potensi dan intensitas bencana masih tinggi khususnya di Kabupaten Sukabumi kemungkinan akan diperpanjang," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD setempat, Usman Susilo kepada Antara, Senin.
Menurut Usman, pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau BPBD Jabar apakah status siaga darurat bencana ini diperpanjang atau tidak. Maka dari itu pihaknya terus berkoordinasi dengan provinsi apakah diperpanjang atau tidak.
Penetapan status ini merupakan kebijakan dari Pemprov Jabar, tetapi jika melihat tingginya kejadian bencana di beberapa tempat di Jabar khususnya di Kabupaten Sukabumi status tersebut akan kembali diperpanjang untuk mempercepat dalam penanggulangan bencana.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi untuk penetapan status siaga darurat bencana tersebut dan kami berharap status itu diperpanjang. Namun demikian kami tetapi siaga dengan adanya atau tidak status itu, karena Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah paling rawan bencana di Jabar," tambahnya.
Dari data BPBD setempat, dalam satu bulan terakhir ini sedikitnya ada lima kejadian bencana yang tersebar di beberapa kecamatan seperti bencana tanah longsor, puting beliung dan banjir. Tetapi, pada kejadian bencana tersebut tidak ada laporan korban jiwa.
"Kami terus bersiaga mengingat curah hujan yang tinggi sejak pagi hingga malam hari yang berpotensi terjadi bencana," kata Usman.
Aditya AR
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Penentapan status siaga darurat bencana sudah habis pada 22 April lalu, tetapi karena potensi dan intensitas bencana masih tinggi khususnya di Kabupaten Sukabumi kemungkinan akan diperpanjang," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD setempat, Usman Susilo kepada Antara, Senin.
Menurut Usman, pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau BPBD Jabar apakah status siaga darurat bencana ini diperpanjang atau tidak. Maka dari itu pihaknya terus berkoordinasi dengan provinsi apakah diperpanjang atau tidak.
Penetapan status ini merupakan kebijakan dari Pemprov Jabar, tetapi jika melihat tingginya kejadian bencana di beberapa tempat di Jabar khususnya di Kabupaten Sukabumi status tersebut akan kembali diperpanjang untuk mempercepat dalam penanggulangan bencana.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukabumi untuk penetapan status siaga darurat bencana tersebut dan kami berharap status itu diperpanjang. Namun demikian kami tetapi siaga dengan adanya atau tidak status itu, karena Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah paling rawan bencana di Jabar," tambahnya.
Dari data BPBD setempat, dalam satu bulan terakhir ini sedikitnya ada lima kejadian bencana yang tersebar di beberapa kecamatan seperti bencana tanah longsor, puting beliung dan banjir. Tetapi, pada kejadian bencana tersebut tidak ada laporan korban jiwa.
"Kami terus bersiaga mengingat curah hujan yang tinggi sejak pagi hingga malam hari yang berpotensi terjadi bencana," kata Usman.
Aditya AR
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013