Bogor, 29/4 (Antara) - Wakil Ketua MPR RI Lukman Hakim Syaifudin mengatakan sosialisasi "empat pilar kebangsaan" yang dilakukan oleh MPR RI tersebut ke depannya akan lebih dinamis, sehingga manfaatkan akan lebih terasa khususnya bagi generasi muda.

"Evaluasi terus kami lakukan terutama dalam hal metodologinya, harus lebih dinamis dan lebih interaktif antarsesama peserta," kata Lukman usai penutupan pelatihan untuk pelatih (ToT) Sosialisasi "Empat Pilar" di lingkungan TNI-AD di Cisarua, Bogor, Minggu malam.

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang merupakan program MPR RI di bawah pimpinan Taufik Kiemas, telah dilakukan ke sejumlah kalangan, termasuk di kalangan mahasiswa dan pelajar.

Berdasarkan evaluasi dan masukan dari para peserta sebelumnya, kata Lukman, metode sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut memang perlu terus diperbaiki.

"Untuk generasi muda kami akan lebih banyak melakukan sosialisasi dengan program outbound di ruang terbuka. Jadi tidak hanya di ruangan tertutup," katanya.

Mengenai substansi empat pilar itu, tambah Lukman, secara umum sudah cukup baik. Para peserta umumnya menyatakan sudah cukup puas.

Sosialisasi ToT Empat Pilar di lingkungan TNI-AD yang berlangsung di Pusat Studi Pancasila dan Konstitutsi Mahkamah Konstitusi, Cisarua, Bogor, Jawa Barat itu, diikuti 100 peserta dan berlangsung sejak Kamis (25/4).

Narasumber sosialisasi selamat empat hari ini umumnya dari kalangan anggota MPR-RI.

Dalam acara penutupan dan penyerahan sertifikat kepada para peserta tersebut, juga hadir anggota MPR RI Yasona H Laoly dan Ahmad Basarah, serta Sekjen MPR RI Eddie Siregar.

Para peserta ToT selanjutkan diminta untuk melakukan sosialisasi empat piliar kebangsaan tersebut di lingkungannya kerjanya masing-masing.

Kepala Dinas Pembinaan Mental TNI-AD Brigjen TNI Hadi Kusnan mengatakan program sosialisasi empat pilar di kalangan TNI cukup relevan dengan tugas-tugas anggota TNI, khususnya dalam kesadaran bela negara dan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Menurut dia, saat ini  apa upaya-upaya yang ingin merusak kesatuan bangsa dan sendi-sendi dalam empat pilar kebangsaan tersebut.

"Dan tidak mustahil kalangan TNI AD juga bisa terkena pengaruh terhadap upaya-upaya negatif tersebut," katanya.

Ia mengharapkan kerja sama dengan MPR RI tersebut diperluas, termasuk untuk anggota TNI yang bertugas di berbagai pelosok daerah di Indonesia.

Teguh Handoko

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013