Bogor (ANTARA News Megapollitan) - Hujan ekstrem dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir, dan angin kencang kembali melanda Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu petang, menumbangkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah warga.

Laporan dari Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, Sabtu menyebutkan hujan ekstrem disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Tanah Sareal, dan Bogor Barat.

Tercatat ada delapan rumah warga di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal yang atap rumahnya rusak karena diterbangkan angin.

Selanjutnya sekitar 39 rumah warga rusak pada bagian atapnya di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat.

"Laporan dari tiap-tiap Polsek tidak ada korban jiwa, hujan ekstrem disertai angin kencang merusak atap rumah warga, dan fasilitas umum seperti masjid," kata Kasubag Humas Polresta Bogor Kota, AKP Yuni Astuti.

Yuni menjelaskan, delapan rumah warga yang rusak atapnya karen ditiup angin berlokasi di Kelurahan Sukadami, Kecamatan Tanah Sareal, tepatnya di RT 03/RW 06.

Sedangkan kerusakan cukup banyak terjadi di Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat. Ada tiga RW yang terdampak yakni RW 05 ada 16 rumah, RW 06 ada 15 rumah, dan RW 12 ada delapan rumah.

"Pada umumnya atap rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga ringan. Satu fasilitas umum Masjid Al Falak mengalami kerusakan pada kanopi lantai atas ukuran enam kali enam meter," kata Yuni.

Sementara itu, Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menginformasikan kejadian pohon tumbang di wilayah Sindang Barang Loji, RT 02/RW 01 Kecamatan Bogor Barat.

Pohon tumbang jenis trembesi dengan tinggi 20 cm dan diameter 20 cm tumbang menimpa rumah milik Rendy yang dihuni satu kepala keluarga dengan tiga orang jiwa.

Dalam peristiwa tersebut, penghuni rumah dilaporkan mengalami cidera ringan akibat tertimpa reruntuhan rumah yang ambruk.

Pohon tumbang lainnya terjadi di lokasi yang sama, jenis pohon kelapa dengan tinggi 20 cm, dan diameter 30 cm menimpa rumah warga milik Mardani yang dihuni satu kepala keluarga enam orang jiwa. Tidak ada korban jiwa di lokasi ini.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi Kota Bogor sudah normal, tidak lagi diguyur hujan. Hujan ekstrim hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam.

Sebelumnya, cuaca di Kota Bogor cukup panas dan terik, sekitar pukul 15.45 WIB mulai gelap dan diselingin petir.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi menginformasikan cuaca berubah mendadak dari panas ke mendung dan diselingi patir sebagai petanda awal akan terjadi hujan ekstrim.

"Jika sudah mendengar suara petir, sebaiknya warga segera mencari tempat berteduh. Hindari berteduh di bawah pohon, dekat papan reklame, dan menghindar dari lapangan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra.

BMKG Stasiun Klimatologi juga memprakirakan hujan ekstrim disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi sampai pertengahan Februari karena saat ini Bogor sudah memasuki puncak musim hujan.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019