Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Bupati Sukabumi Marwan Hamami menginginkan seluruh alat deteksi dini tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS) yang terpasang di beberapa titik laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diremajakan.

"Hanya di daerah Palabuhanratu dan Cisolok saja yang masih aktif, sisanya yang berada di beberapa titik kondisinya sudah usang, alatnya tidak berfungsi lagi dan lapuk," katanya di Sukabumi, Rabu.

Menurutnya, kerusakan TEWS tersebut karena kondisinya sudah tua, karena terpasang sejak 2007 lalu sehingga ada yang terserempet kapal, rusak karena termakan usia, apalagi dipasangnya di laut dan penyebab lain.

Maka dari itu, pihaknya menginginkan ada peremjaan TEWS tersebut karena keberadaannya sangat penting, apalagi laut Sukabumi rawan terjadi bencana tsunami sebab dilintasi patahan atau sesar bumi Cimandiri yang bisa bereaksi seperti tubrukan atau longsor yang memicu terjadinya bencana.

"Bencana tsunami memang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, namun minimalnya jika alat tersebut berfungsi ada peringatan terlebih dahulu jika terjadi tsunami, sehingga warga pesisir bisa menyelamatkan diri melalui jalur evakuasi yang sudah disiapkan," tambahnya.

Marwan mengatakan Kabupaten Sukabumi memiliki garis pantai mencapai 117 km. Maka dari itu, warga khususnya yang tinggal di daerah pesisir diimbau agar selalu waspada, tetapi jangan terpangaruh adanya informasi hoax dan tetap jalankan aktivitas sebagaimana biasanya, karena bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadinya.

Editor berita: A. Suhendar

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019