Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Pascabanjir luapan saluran irigasi di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, 22 kepala keluarga (KK) terdampak kini telah beraktivitas normal kembali dan berbenah.
"Warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan berbenah. Sehari setelah banjir warga sempat mengungsi di masjid karena kasur mereka pada basah," kata Camat Bogor Selatan, Sudjatmiko di Bogor, Jumat.
Banjir setinggi dada orang dewasa terjadi Rabu (2/1) saat curah hujan tinggi menguyur wilayah tersebut. Air luapan gorong-gorong tempat mengalirnya Sungai Cimakaci atau anak Sungai Cisadane.
Hujan yang turun sejak siang membuat aliran irigasi itu meluap menggenangi 22 rumah warga di Kampung Rancamaya Cigobak, dan tiga rumah di Kampung Bojong Kerta.
Menurutnya sejak Kamis kemarin warga sudah berbenah dan membereskan isi rumah yang sempat terendam banjir selama kurang lebih lima jam lamanya. Air naik sejak pukul 14.00 WIB dan baru surut setelah magrib.
Sebelumnya Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengkonfirmasi bahwa banjir genangan tersebut dikarenakan penyempitan drainase di wilayah tersebut salah satu indikasinya karena efek protek tol Bocimi.
Menurut Sudjatmiko, kondisi gorong-gorong untuk saluran irigasi tersebut sering dilewati oleh kendaraan berat dari proyek Bocimi, sehingga amblas dan terjadi penyempitan jalan air.
"Jadi pas curah hujan tinggi, air tidak terakses dengan baik, sehingga melimpah ke pemukiman warga yang posisinya lebih rendah dari saluran irigasi," terangnya.
Ia mengatakan upaya perbaikan tengah dilakukan, Dinas PUPR telah turun ke lokasi sesuai instruksi wali kota untuk melakukan pembenahan dan perbaikan.
"Tim teknis sudah turun, dan sudah berkoordinasi juga dengan pihak Bocimi. PUPR mulai melakukan perbaikan," kata Sudjatmiko.
Editor berita: H. Agusta
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan berbenah. Sehari setelah banjir warga sempat mengungsi di masjid karena kasur mereka pada basah," kata Camat Bogor Selatan, Sudjatmiko di Bogor, Jumat.
Banjir setinggi dada orang dewasa terjadi Rabu (2/1) saat curah hujan tinggi menguyur wilayah tersebut. Air luapan gorong-gorong tempat mengalirnya Sungai Cimakaci atau anak Sungai Cisadane.
Hujan yang turun sejak siang membuat aliran irigasi itu meluap menggenangi 22 rumah warga di Kampung Rancamaya Cigobak, dan tiga rumah di Kampung Bojong Kerta.
Menurutnya sejak Kamis kemarin warga sudah berbenah dan membereskan isi rumah yang sempat terendam banjir selama kurang lebih lima jam lamanya. Air naik sejak pukul 14.00 WIB dan baru surut setelah magrib.
Sebelumnya Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengkonfirmasi bahwa banjir genangan tersebut dikarenakan penyempitan drainase di wilayah tersebut salah satu indikasinya karena efek protek tol Bocimi.
Menurut Sudjatmiko, kondisi gorong-gorong untuk saluran irigasi tersebut sering dilewati oleh kendaraan berat dari proyek Bocimi, sehingga amblas dan terjadi penyempitan jalan air.
"Jadi pas curah hujan tinggi, air tidak terakses dengan baik, sehingga melimpah ke pemukiman warga yang posisinya lebih rendah dari saluran irigasi," terangnya.
Ia mengatakan upaya perbaikan tengah dilakukan, Dinas PUPR telah turun ke lokasi sesuai instruksi wali kota untuk melakukan pembenahan dan perbaikan.
"Tim teknis sudah turun, dan sudah berkoordinasi juga dengan pihak Bocimi. PUPR mulai melakukan perbaikan," kata Sudjatmiko.
Editor berita: H. Agusta
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019