Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah angkutan kota (angkot) konvensional di wilayah setempat terus menurun dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

"Selama sepuluh tahun terakhir ini ada sebanyak 3.200 armada angkot yang beroperasi di Kota Bekasi. Jumlah ini semakin menurun seiring dengan perkembangan moda transportasi online," kata Ketua Organda Kota Bekasi, Hotman Pane di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, jumlah angkot eksisting saat ini di Kota Bekasi tersisa sekitar 1.500 hingga 2.000 unit.

Dikatakan Hotman, pemicu berkurangnya angkot di Kota Bekasi selain faktor kehadiran angkutan umum onlin juga dipicu semakin banyaknya jumlah pemilik kendaraan pribadi roda dua dan roda empat.

Hotman mengaku belum mengetahui ada rencana pemerintah daerah setempat untuk melakukan konversi angkot menjadi bus transportasi massal Transpatriot.

Pemkot Bekasi saat ini telah memiliki total 29 unit bus Transpatriot yang diklaim sebagai embrio dari program konversi angkot menjadi transportasi massal di wilayahnya mulai 2019.

Organda mengaku belum mengetahui wacana Pemkot Bekasi yang akan menambah rute bus Transpatriot ataupun wacana pergantian angkot ukuran mini bus menjadi bus Transpatriot.

"Sistem pergantiannya seperti apa?. Mekanismenya bagaimana?. Perlu ada kajian terlebih dahulu," ujarnya.

Dikatakan Hotman, Pemkot Bekasi perlu memperhatikan konsekuensi dari kehadiran transportasi massal yang akan menggantikan angkot konvensional.

Konsekuensi yang dimaksud adalah hilangnya mata pekerjaan para sopir angkot.

"Untuk itu, sebelum kebijakan ini diterapkan perlu diupayakan pemberdayaan bagi pemilik dan sopir angkot, sehingga ada alternatif yang bisa mereka dapat," katanya.

Konsekuensi logisnya, kata dia, para sopir angkot yang kehilangan mata pencarian harus ada upaya pemberdayaan bagi pemilik angkot dengan membentuk badan usaha yang dapat merger dengan sistem transportasi massal.

Selain itu, rute angkot yang akan ditambah jangan sampai bersinggungan dengan bus Transportasi.

"Warga juga perlu transportasi dari rumah menuju selter bus. Angkot ini, akan menjadi fedeer bus nantinya," katanya.

Editor berita: N. Yuliastuti

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019