Bogor, 20/4 (Antara) - Pengembang Bogor Nirwana Residen (BNR) meluncurkan pembangunan 1.000 unit apartemen JungleSky yang diharapkan dapat memenuhi harapan konsumen terhadap kebutuhan hunian asri dan nyaman di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Apartemen JungleSky salah satu hunian yang akan hadir seiring rencana kami membangun kawasan gedung bertingkat atau "high rise building" di area central bisnis (CBD BNR)," kata CMO BNR Atang Wiharna, saat peluncuran JungleSky Apartemen di Bogor, Sabtu.
Atang menjelaskan, JungleSky dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 1,5 hektare dengan tinggi gedung 12 lantai.
"JungleSky terdiri dari tiga tower enam sayap (wing) dengan total kurang lebih 1.000 unit apartemen," ujarnya.
Untuk tahap awal, lanjut Atang, BNR memasarkan tower pertama yakni tipe Azure.
Selain apartemen, di area JungleSky juga akan dibangun destinasi wisata baru berupa "dry park" untuk melengkapi The Jungle Water Park.
Destinasi wisata itu mengangkat konsep permainan lampu dan cahaya di lahan seluas kurang lebih 5,5 hektare. Wahana tersebut diberi nama "Jungle Light" ditargetkan beroperasi akhir 2013.
Atang optimistis apartemen JungleSky akan menjadi hunian strategis selain lokasinya yang sangat asri juga berada di sentra bisnis BNR.
JungleSky memiliki nilai investasi yang cukup menjanjikan dengan lokasi yang sangat strategis. Berada di ketinggian 350 dpl, dengan hawa sejuk, udara segar, air bersih dan pemandangan Kota Bogor serta Gunung Salak dan Pangrango.
"Kalau di Jakarta, pemandangan apartemen hanya gedung-gedung tinggi. Di JungleSky pemandangan alam Gunung Salak dan Pangrango akan telihat di ketinggian 12 lantai," katanya.
Lokasi JungleSky juga berada di samping Universitas Bakrie, dekat dengan area Jungle Waterpark, sekolah Al Azhar Syifa Budi, Aston Hotel dan Resort.
Harga apartemen ini dari sekitar Rp190 juta dengan cicilan kredit pemilikan (KPA) Rp1,3 juta per bulan. "Sejak pemasaran dibuka sudah ada 160 peminat yang mendaftar," ucapnya.
Atang menyebutkan, dari 160 peminat yang sudah memesan apartemen tersebut 40 persen merupakan warga Jakarta dan sisanya asal Bogor.
"Ini artinya minat masyarakat Bogor terhadap hunian vertikal sudah mulai banyak, perlu adanya sosialisasi hidup di hunian vertikal," katanya.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Apartemen JungleSky salah satu hunian yang akan hadir seiring rencana kami membangun kawasan gedung bertingkat atau "high rise building" di area central bisnis (CBD BNR)," kata CMO BNR Atang Wiharna, saat peluncuran JungleSky Apartemen di Bogor, Sabtu.
Atang menjelaskan, JungleSky dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 1,5 hektare dengan tinggi gedung 12 lantai.
"JungleSky terdiri dari tiga tower enam sayap (wing) dengan total kurang lebih 1.000 unit apartemen," ujarnya.
Untuk tahap awal, lanjut Atang, BNR memasarkan tower pertama yakni tipe Azure.
Selain apartemen, di area JungleSky juga akan dibangun destinasi wisata baru berupa "dry park" untuk melengkapi The Jungle Water Park.
Destinasi wisata itu mengangkat konsep permainan lampu dan cahaya di lahan seluas kurang lebih 5,5 hektare. Wahana tersebut diberi nama "Jungle Light" ditargetkan beroperasi akhir 2013.
Atang optimistis apartemen JungleSky akan menjadi hunian strategis selain lokasinya yang sangat asri juga berada di sentra bisnis BNR.
JungleSky memiliki nilai investasi yang cukup menjanjikan dengan lokasi yang sangat strategis. Berada di ketinggian 350 dpl, dengan hawa sejuk, udara segar, air bersih dan pemandangan Kota Bogor serta Gunung Salak dan Pangrango.
"Kalau di Jakarta, pemandangan apartemen hanya gedung-gedung tinggi. Di JungleSky pemandangan alam Gunung Salak dan Pangrango akan telihat di ketinggian 12 lantai," katanya.
Lokasi JungleSky juga berada di samping Universitas Bakrie, dekat dengan area Jungle Waterpark, sekolah Al Azhar Syifa Budi, Aston Hotel dan Resort.
Harga apartemen ini dari sekitar Rp190 juta dengan cicilan kredit pemilikan (KPA) Rp1,3 juta per bulan. "Sejak pemasaran dibuka sudah ada 160 peminat yang mendaftar," ucapnya.
Atang menyebutkan, dari 160 peminat yang sudah memesan apartemen tersebut 40 persen merupakan warga Jakarta dan sisanya asal Bogor.
"Ini artinya minat masyarakat Bogor terhadap hunian vertikal sudah mulai banyak, perlu adanya sosialisasi hidup di hunian vertikal," katanya.
Laily R
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013