Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) menyebut pentingnya penanganan cepat terhadap dampak banjir, khususnya penumpukan kayu di sungai yang memperparah kerusakan, salah satunya dengan memanfaatkan kayu yang masih memiliki nilai guna.
Dalam konfirmasi di Jakarta, Sabtu, JK mengatakan bahwa banjir yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, tetapi juga akibat perubahan lingkungan di wilayah hulu.
Menurutnya, banyaknya kayu yang terbawa arus dan menumpuk di sungai menjadi salah satu faktor utama yang memperbesar dampak banjir.
“Banjir ini menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya kayu yang masuk ke sungai akibat perubahan lingkungan di bagian atas. Ini harus segera diselesaikan, terutama pada tahap ini, bulan ini dan bulan depan,” ujar JK saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat.
Baca juga: KLH segel sementara sejumlah lokasi tambang di Sumbar tindaklanjuti dampak banjir
Baca juga: Menteri PPPA usul tenda berbasis keluarga di lokasi bencana diperbanyak
Baca juga: Menag serahkan bantuan kemanusiaan hingga daging Dam di Aceh
JK menegaskan bahwa penanganan kayu-kayu yang terbawa banjir harus dilakukan secara sistematis dan tidak ditunda. Dia mendorong agar kayu yang masih memiliki nilai guna dapat dimanfaatkan, sementara yang tidak layak segera disingkirkan dari aliran sungai.
“Solusinya jelas, kayu-kayu ini harus dipotong dan diangkut. Yang bisa dimanfaatkan, manfaatkan. Yang tidak bisa, buang di tempat tertentu,” katanya.
Lebih lanjut, JK menyebutkan bahwa kayu hasil pembersihan tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, seperti bahan bangunan, pembuatan mebel, kursi, atau keperluan lainnya, tergantung kondisi, dan kualitas kayu.
“Bisa untuk perumahan, bisa untuk media, kursi, macam-macam. Yang penting dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tidak semuanya dibuang agar masyarakat tidak semakin kesulitan,” kata JK.
Dalam kesempatan itu, JK juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait agar penanganan setelah banjir berjalan cepat, efektif, dan berkelanjutan, sekaligus menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola lingkungan ke depan.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025