Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan wartawan di era milenial saat ini harus profesional termasuk memiliki kompetensi yang sudah teruji secara kelembagaan yang resmi.
"Wartawan profesional, kepala daerah juga terbawa profesional, diajak berfikir kritis," kata Bima saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan XXV PWI Kota Bogor, di Kota Bogor, Jawa Barat Rabu.
Bima, mengatakan uji kompetensi wartawan yang dilaksanakan oleh PWI adalah salah satu sarana untuk melahirkan wartawan-wartawan yang profesional.
Menurut dia, wartawan dan kepala daerah memiliki tujuan yang sama dan membuat perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan itu. Ini merujuk dari teori yang disampaikan gurunya Utomo Dananjaya, terkait filosofi `dari awal sampai akhir`.
"Pak Habibie juga menyampaikan soal filosofi ini, berawal dari akhir, dan berakhir dari awal," katanya.
Filosofi ini mengajarkan target yang ingin dicapai seperti apa, jika sudah ditentukan, maka disusun perencanaan sebagai awal untuk menyiapkan diri menjadi apa nantinya. Seperti permainan sepak bola, ditentukan apakah pertandingan tersebut seri, menang atau kalah. Setelah itu baru disusun strategi untuk mencapai tujuan pertandingan tersebut.
"Jadi kalau ujungnya mau jadi profesional, diawalnya disiapkan, dan UKW ini awalnya," kata Bima.
Menurutnya, wartawan profesional di era milenial yang paham kode etik jurnalistik dengan baik, gaul, membangun jaringan, dan luwes. Ia mencontohkan wartawan senior yang hingga saat ini masih eksis dan menjadi panutan seperti Jakob Oetama, dan Karni Ilyas.
"Ada juga Najwa Shihab, tidak hanya aktif di jurnalistik tetapi juga menjadi duta baca, contoh-contoh seperti ini yang bisa jadi acuan," katanya.
Terkait kompetensi wartawan, menurut Bima adalah hal yang penting karena kerja wartawan menyangkut persoalan kebangsaan sehingga profesionalisme wartawan harus terus terjaga.
PWI Kota Bogor menggelar Uji kompetensi wartawan (UKW) ke-25 dengan jenjang muda, madya dan utama, diikuti 42 wartawan dari berbagai platform media yang bertugas di wilayah Bogor.
Editor berita: B. Santoso
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Wartawan profesional, kepala daerah juga terbawa profesional, diajak berfikir kritis," kata Bima saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan XXV PWI Kota Bogor, di Kota Bogor, Jawa Barat Rabu.
Bima, mengatakan uji kompetensi wartawan yang dilaksanakan oleh PWI adalah salah satu sarana untuk melahirkan wartawan-wartawan yang profesional.
Menurut dia, wartawan dan kepala daerah memiliki tujuan yang sama dan membuat perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan itu. Ini merujuk dari teori yang disampaikan gurunya Utomo Dananjaya, terkait filosofi `dari awal sampai akhir`.
"Pak Habibie juga menyampaikan soal filosofi ini, berawal dari akhir, dan berakhir dari awal," katanya.
Filosofi ini mengajarkan target yang ingin dicapai seperti apa, jika sudah ditentukan, maka disusun perencanaan sebagai awal untuk menyiapkan diri menjadi apa nantinya. Seperti permainan sepak bola, ditentukan apakah pertandingan tersebut seri, menang atau kalah. Setelah itu baru disusun strategi untuk mencapai tujuan pertandingan tersebut.
"Jadi kalau ujungnya mau jadi profesional, diawalnya disiapkan, dan UKW ini awalnya," kata Bima.
Menurutnya, wartawan profesional di era milenial yang paham kode etik jurnalistik dengan baik, gaul, membangun jaringan, dan luwes. Ia mencontohkan wartawan senior yang hingga saat ini masih eksis dan menjadi panutan seperti Jakob Oetama, dan Karni Ilyas.
"Ada juga Najwa Shihab, tidak hanya aktif di jurnalistik tetapi juga menjadi duta baca, contoh-contoh seperti ini yang bisa jadi acuan," katanya.
Terkait kompetensi wartawan, menurut Bima adalah hal yang penting karena kerja wartawan menyangkut persoalan kebangsaan sehingga profesionalisme wartawan harus terus terjaga.
PWI Kota Bogor menggelar Uji kompetensi wartawan (UKW) ke-25 dengan jenjang muda, madya dan utama, diikuti 42 wartawan dari berbagai platform media yang bertugas di wilayah Bogor.
Editor berita: B. Santoso
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018