Bogor, 15/4 (Antara) - Jumlah gajah sumatera (elephas maximus sumatranus) di Taman Safari Indonesia Cisarua, Kabupaten Bogor, bertambah dengan lahirnya seekor anak gajah berkelamin betina.

"Anak gajah yang lahir pada Jumat (12/4) malam itu sampai saat ini belum diberi nama, namun karena mendekati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, mungkin nanti akan diberi nama `Kartini`," kata Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Yulius H

Suprihardo kepada Antara di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan, anak gajah berbobot 105 kg dengan, tinggi 90 cm itu lahir dari induk betina bernama Nina (35 tahun), sedangkan pejantannya David (43 tahun).

Kelahiran satwa lembaga konservasi "ex-situ" (luar habitat alam) itu, katanya, merupakan anak kedua dari induk yang sama, setelah sebelumnya lahir anak bernama Ema, yang saat ini berumur empat tahun.

Sementara Direktur TSI Cisarua Drs Jansen Manansang, MSc mengatakan setiap 30 menit sekali anak gajah tersebut menyusu pada induknya selama dua menit.

Menurut dia, para pengasuh satwa bisa memonitor tingkah laku anak gajah itu melalui layar monitor.

Saat ini, katanya, kondisi anak gajah tersebut sehat di bawah pengawasan tim kesehatan satwa TSI Cisarua, Bogor.

Yulius menambahkan, sebagai lembaga konservasi "ex-situ" terbaik dengan nilai A oleh Kementerian Kehutanan, TSI Cisarua memiliki cukup banyak kontribuasi di bidang konservasi satwa yang masuk ke dalam daftar merah (the red data book) Badan Konservasi Dunia (International Union for Conservation of Nature (IUCN) itu.

Disebutkan bahwa selain berhasil dalam pengembangbiakan gajah sumatera, kiprah yang telah dilakukan oleh TSI antara lain ikut serta membantu kegiatan Operasi Ganesha pada 1985.

Kegiatan itu untuk merelokasi gajah-gajah liar yang bermasalah sehingga terbentuklah Pusat Latihan Gajah (PLG) yang berada di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung.

TSI juga bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan "Australian Zoo" turut serta membangun rumah sakit gajah pertama di TNWK, Lampung, di mana peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada 31 Januari 2012 oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur TSI Tony Sumampau.

Kemudian, pada 7 Februari 2013, TSI bekerja sama dengan Kemenhut dan Pairi Daiza Belgia membangun Pusat Konsrvasi Gajah (PKG) di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.

Peletakan batu pertama pembangunan klinik di Riau itu dilakukan Menhut Zulkifli Hasan dan Direktur TSI Drs Jansen Manansang, MSc.



Andi Jauhari

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013