Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan pesawat yang nantinya akan beroperasi di Bandar Udara (Bandara) Sukabumi jenis Boeing 737 disesuaikan dengan kontur landasan pacu atau runway.

"Awalnya pesawat yang akan beroperasi di Bandara Sukabumi ini jenis ATR 72, namun dari hasil kajian dan penelitian ternyata landasan pacu di bandara ini tidak cocok untuk pesawat itu karena dilihat dari kemiringan ditambah terdapat SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)," kata Kepala Bidang Hubungan Laut dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASPD) Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi Endang Badri di Sukabumi, Senin.

Menurutnya, dengan kondisi runway yang seperti itu dikhawatirkan pesawat ATR 72 terkendala dan ternyata lebih cocok menggunakan jenis Boeing 737 yang menggunakan mesin twin jet.

Landasan pacu untuk bandara ini panjangnya sekitar 2.500 meter, yang awalnya hanya 1.600 meter. Namun karena ada SUTET dan miring diputuskan oleh Kementerian Perhubungan RI panjangnya ditambah disesuaikan dengan kondisi pesawat jenis Boeing tersebut, jelasnya.

Sementara, untuk lebar landasan pacu ini sekitar 30 meter dan dinilai sudah layak, bahkan masterplan pembangunannya sudah ada tetapi belum bisa dipublish. Selain itu, dikarenakan saat ini belum ada Bidang Perhubungan Udara di Dishub Kabupaten Sukabumi, untuk koordinasinya masih di Hubla dan ASDP.

"Untuk sementara bandara ini hanya untuk penerbangan jalur domestik atau dalam negeri, tetapi tidak tahu ke depannya apakah pemerintah pusat mengubah menjadi bandara internasional karena jika melihat pesawat yang digunakan bisa melayani jalur luar negeri," tambahnya.

Endang mengatakan Untuk pembangunannya dipastikan mulai pada 2019 dengan lama pembangunan sekitar satu tahun sehingga 2020 sudah bisa dioperasinalkan. Saat disinggung mengenai pembebasan lahan, ia menyebutkan untuk saat ini belum bisa dilaksanakan dan informasinya berbarengan dengan proses pembangunan pada 2019 mendatang.

Tapi yang jelas, pembangunan bandara yang dilakukan pemerintah pusat tujuannya untuk konetivitas perhubungan, karena informasinya juga akan terhubung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).

Sementara, Kepala Desa Cimanggu Harris Pribadi mengatakan khusus untuk pembangunan runway ini menggunakan lahan sekitar 108 hingga 150 hektare di mana panjangnya 2.500 meter dan lebarnya 30 meter.

Selain itu, di lokasi tempat pembangunan bandara ini ada beberapa SUTET sehingga ia mendapatkan informasi bahwa jenis pesawat yang nantinya akan digunakan adalah Boeing 737.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018