Bogor (Antaranews Megapolitan) - Memasuki era industri 4.0, teknologi sedikit demi sedikit menggeser peran manusia. Industri 4.0 ini ditandai dengan bersatunya komponen fisik, teknologi, dan biologi.

Dalam kaitannya peran teknologi menggantikan peran manusia, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Arif Satria mencontohkan beberapa profesi yang akan tergantikan oleh mesin atau robot yakni pilot, masinis, telemarketing dan akuntan.

“Meskipun banyak profesi yang akan tergantikan oleh robot, tetapi manusia masih memiliki kemampuan yang tidak bisa digantikan oleh robot. Kemampuan tersebut adalah memiliki pemikiran kritis, complex problem solving, berjiwa kepemimpinan, komunikatif, kolaboratif, dan pembelajar,” ujar Dr. Arif Satria saat membuka Pesta Sains Nasional 2018 di Graha Widya Wisuda (GWW), Institut Pertanian Bogor (IPB), (24-25/11).

Pada ajang adu nalar yang diikuti sekira 3000 peserta dari Sekolah Menengah Atas (SMA) se Indonesia ini, calon-calon ilmuwan muda Indonesia ini berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Mengangkat tema Revolution of Science, Pesta Sains Indonesia 2018 ini sudah 16 kali digelar oleh Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Juara umum Pesta Sains Nasional 2018 diraih oleh SMAK Penabur Gading Serpong. Adapun sekolah-sekolah yang mendapatkan juara adalah SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo, SMAN 11 Garut, SMAN 1 Cianjur, MAN Insan Cendekia Serpong, SMKN SMAKBO, SMA 11 Ummul Quro, SMA Santa Lourensia, SMA Kharisma Bangsa, SMA Xaverius 1 Jambi, SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, SMAN 2 Cianjur, SMA Pesantren Unggul Al Bayan, SMA Pribadi Bandung, dan SMAN 1 Depok.

“Selain mendapatkan tabungan pembinaan, bingkisan dan voucher belanja, juara satu di masing-masing lomba akan mendapat tiket masuk IPB tanpa tes,” ujar Rektor.

Terdapat empat kegiatan utama yang terselenggara selama perhelatan pesta berlangsung yaitu kompetisi, seminar keguruan, talkshow kesiswaan dan training motivasi.

Adapun lomba yang dikompetisikan adalah statistika junior, meteorologi interaktif, lomba cepat tepat biologi, chemistry challenge, matematika ria, computer problem solving competition, kompetisi fisika, lomba karya ilmiah populer dan STEM young researcher awards.

Peserta lomba memperebutkan piala Presiden, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) serta piala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kegiatan ini merupakan ajang untuk menggali potensi serta meningkatkan motivasi dan berbagi inspirasi terutama dalam penguasaan bidang sains, teknik, rekayasa, dan matematika,” ujar Dr. Ir. Sri Nurdiati, Dekan FMIPA IPB.

Sementara itu, Dr. Ir. Lukman Shalahudin, M.Sc., Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat dalam sambutannya mengatakan bahwa generasi yang memiliki skill tambahan terutama skill matematika yang tinggi dan bekal sains yang mumpuni akan menjadi penggerak utama kemajuan bangsa.

“Saat ini Provinsi Jawa Barat berupaya menumbuhkan budaya inovasi pada segenap lapisan masyarakat, memfasilitasi kekayaan intelektual, pembinaan dan penghargaan atas inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat. Karena sains itu merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Maka dari itu kita perlu bersama-sama menjadikan sains sebagai poros pembangunan bangsa,” tutur Lukman. (Rosyid/Zul)



Keyword : ilmuwan muda, pesta sains, industri 4.0, matematika, IPB

Pewarta: Oleh Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018