Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia menghasilkan Deklarasi Ciawi yang menegaskan bahwa Republik Indonesia harus berdaulat penuh atas pangan dan pertanian yang dihasilkan oleh bangsa sendiri.
Deklarasi Bogor ini dibacakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM IPB Muhammad Nurdinsyah, yang disaksikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan ratusan mahasiswa pertanian se Indonesia, di Pusat Pendidikan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Muhammad Nurdinsyah menyebutkan Deklarasi Bogor ini merupakan bentuk komitmen dan rekomendasi para mahasiswa pertanian se Indonesia yang berisi delapan butir.
Deklarasi Bogor lahir dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia yang diikuti sekitar 120 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi negeri dan swasta serta enam Polbangtan.
Dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia diselenggarakan Training of Mapping (TOM) oleh Himpunan Alumni IPB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
TOM dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 23 November lalu kepada 35 perwakilan mahasiswa pertanian Indonesia. Dan pada tanggal 3 Desember diadakan acara puncak Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia.
Hasi `mapping` (pemetaan) dan profiling yang sudah dilakukan para mahasiswa pada tahapan ToM diapresiasi para stekeholder pertanian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Kami sangat senang dengan semangat dan solidaritas kerja para mahasiswa, begitu antusias dalam menjalankan program mapping dan profilling ini," kata Ketua HA IPB Fathan Kamil.
Ia mengatakan, sedikitnya ada tiga poin hasil pemetaan yang dilakukan para mahasiswa yakni ditemukan fakta dan data tentang status program pertanian di wilayah tempat mahasiswa melakukan pemetaan, ada beberapa progres namun banyak yang perlu dibenahi.
Kedua, para mahasiswa menangkap beberapa harapan para petani dan perangkat desa tentang impian kemajuan dan pembangunan desa maju versi masyarakat.
Ketiga, para mahasiswa sudah berani memberikan beberapa rekomendasi kepada menteri pertanian tentang apa saja area atau celah perbaikan program yang harus ditindaklanjuti.
"Semua temuan di lapangan dipaparkan oleh mahasiswa dihadapan pak menteri pertanian langsung," kata Fathan.
Menurut Fathan kegiatan untuk mengawal proses pembangunan pertanian yang melibatkan mahasiswa dapat dijadikan agenda tahunan agar terus belanjut. Mengingat para mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa yang harus tau dengan persoalan pertanian di lapangan.
Adapun isi Deklarasi Bogor yakni:
1. Melaksanakan hasil Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia sebagaimana yang telah dirumuskan secara kosisten.
2. Mempercepat pertumbuhan petani muda Indonesia dengan terus membina diri dan mengasah berbagai kompetensi terkait pertanian sesuai latar belakang perguruan tinggi masing-masing mahasiswa dan terus menguatkan integritas diri.
3. Meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan program-program kemahasiswaan yang menunjukkan kemajuan pembangunan pertanian Indonesia berkelanjutan.
4. Memelihara hubungan dan sinergitas dengan semua stakholerders pertanian Indonesia, baik pemerintah, lembaga non pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya yang sevisi mendukung pertanian Indonesia.
5. Mempromosikan wirausaha bidang pertanian sebagai pendorong utama pencipta lapangan kerja, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi wilayah.
6. Meminta Kementerian Pertanian untuk lebih intens dalam mengkomunikasikan program-program yang dilakukan oleh lebih banyak lagi melibatkan serta menyerap aspirasi dari berbagai unsur stakeholders Pertanian Indonesia seperti mahasiswa, para petani, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya.
7. Mengawal setiap program Kementerian Pertanian di tiap regional agar terlaksa dengan sebaik-baiknya dan berpihak kepada para petani dan kemandirian desa.
8. Menyelanggarakan agenda tahunan Pertemuan Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesi sebagai wadah implementasi dan pegadilan hasil Deklarasi Ciawi secara berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Deklarasi Bogor ini dibacakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM IPB Muhammad Nurdinsyah, yang disaksikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan ratusan mahasiswa pertanian se Indonesia, di Pusat Pendidikan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Muhammad Nurdinsyah menyebutkan Deklarasi Bogor ini merupakan bentuk komitmen dan rekomendasi para mahasiswa pertanian se Indonesia yang berisi delapan butir.
Deklarasi Bogor lahir dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia yang diikuti sekitar 120 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi negeri dan swasta serta enam Polbangtan.
Dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia diselenggarakan Training of Mapping (TOM) oleh Himpunan Alumni IPB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
TOM dilaksanakan pada tanggal 21 sampai 23 November lalu kepada 35 perwakilan mahasiswa pertanian Indonesia. Dan pada tanggal 3 Desember diadakan acara puncak Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia.
Hasi `mapping` (pemetaan) dan profiling yang sudah dilakukan para mahasiswa pada tahapan ToM diapresiasi para stekeholder pertanian dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
"Kami sangat senang dengan semangat dan solidaritas kerja para mahasiswa, begitu antusias dalam menjalankan program mapping dan profilling ini," kata Ketua HA IPB Fathan Kamil.
Ia mengatakan, sedikitnya ada tiga poin hasil pemetaan yang dilakukan para mahasiswa yakni ditemukan fakta dan data tentang status program pertanian di wilayah tempat mahasiswa melakukan pemetaan, ada beberapa progres namun banyak yang perlu dibenahi.
Kedua, para mahasiswa menangkap beberapa harapan para petani dan perangkat desa tentang impian kemajuan dan pembangunan desa maju versi masyarakat.
Ketiga, para mahasiswa sudah berani memberikan beberapa rekomendasi kepada menteri pertanian tentang apa saja area atau celah perbaikan program yang harus ditindaklanjuti.
"Semua temuan di lapangan dipaparkan oleh mahasiswa dihadapan pak menteri pertanian langsung," kata Fathan.
Menurut Fathan kegiatan untuk mengawal proses pembangunan pertanian yang melibatkan mahasiswa dapat dijadikan agenda tahunan agar terus belanjut. Mengingat para mahasiswa merupakan calon generasi penerus bangsa yang harus tau dengan persoalan pertanian di lapangan.
Adapun isi Deklarasi Bogor yakni:
1. Melaksanakan hasil Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia sebagaimana yang telah dirumuskan secara kosisten.
2. Mempercepat pertumbuhan petani muda Indonesia dengan terus membina diri dan mengasah berbagai kompetensi terkait pertanian sesuai latar belakang perguruan tinggi masing-masing mahasiswa dan terus menguatkan integritas diri.
3. Meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan program-program kemahasiswaan yang menunjukkan kemajuan pembangunan pertanian Indonesia berkelanjutan.
4. Memelihara hubungan dan sinergitas dengan semua stakholerders pertanian Indonesia, baik pemerintah, lembaga non pemerintah, dan berbagai organisasi lainnya yang sevisi mendukung pertanian Indonesia.
5. Mempromosikan wirausaha bidang pertanian sebagai pendorong utama pencipta lapangan kerja, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi wilayah.
6. Meminta Kementerian Pertanian untuk lebih intens dalam mengkomunikasikan program-program yang dilakukan oleh lebih banyak lagi melibatkan serta menyerap aspirasi dari berbagai unsur stakeholders Pertanian Indonesia seperti mahasiswa, para petani, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya.
7. Mengawal setiap program Kementerian Pertanian di tiap regional agar terlaksa dengan sebaik-baiknya dan berpihak kepada para petani dan kemandirian desa.
8. Menyelanggarakan agenda tahunan Pertemuan Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesi sebagai wadah implementasi dan pegadilan hasil Deklarasi Ciawi secara berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018