Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Peneliti Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor memaparkan hasil penelitian terkait karakteristik petani cabai Indonesia dalam forum internasional yang berlangsung di Melbroune, Australia.

"Penelitian yang kami lakukan untuk melihat gambaran karakteristik petani cabai dengan jaringan komunikasi yang terbentuk di antara petani cabai terutama dalam mendapatkan informasi harga dan pemasaran," kata Dr Dyah Gandasari salah satu peneliti Polbangtan, Bogor, Kepada Antara, Selasa.

Dyah mengatakan, Kementerian Pertanian telah menetapkan cabai sebagai komoditas strategis nasional. Selain itu cabai juga salah satu produk holtikultura yang memiliki karakteristik mudah rusak sehingga tidak bisa disimpan dalam waktu lama.

Selain itu, fenomena harga cabai yang fluktuatif sering jatuh dan kadang kala melambung tinggi, menjadi latar belakang penelitian ini dilakukan.

"Penelitian ini kolaboratif antara saya dengan Achmad Musyadar peneliti dari Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Bogor," katanya.

Menurut Dyah, penelitian ini penting agar bisa membantu petani untuk membuat perencanaan produksi dan memperoleh informasi akurat yang dibutuhkan dalam agribisnis cabai.

"Tanpa perencanaan yang cermat dan informasi yang tepat, petani akan menjadi objek dalam fluktuasi yang tajam," kata Dyah.

Hasil penelitian ini dipaparkan dalam bentuk makalah yang bertajuk "Hubungan antara karakteristik personal petani dengan jaringan komunikasi petani dalam mengumpulka informasi harga dan pemasaran cabai". Penelitian dilakukan di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

Dua peneliti Polbangtan Bogor mendapat undangan menghadiri forum International Conference on Education, Management and Business Studies 2018 (ICEMBS 2018) yang berlangsung di Melbourne, Australia pada 28-30 November 2018 lalu.

Keikutsertaan UPPM Polbangtan Bogor dalam forum internasional ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pengajaran dan bahan ajar, meningkatkan kemampuan dosen dalam meneliti, berkontribusi dalam pengembangan sumberdaya manusia.

Selain itu juga untuk mendukung visi dan misi Kementerian Pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani pada salah satu komoditas strategis nasional yaitu cabai.

"Ini merupakan seminar internasional kedua yang telah diikuti Polbangtan Bogor," kata Dyah.

Seminar diselenggarakan oleh MDSG Conferences di Melbourne pada International Conference on Education, Management and Business Studies 2018 (ICEMBS 2018), dihadiri oleh peserta dari sejumlah negara seperti Indonesia, Malaysia, Rumania dan Nigeria.

Direktur Polbangtan Bogor, Siswoyo mengharapkan, peran UPPM selain menghasilkan penelitian unggulan juga dapat didiseminasikan secara luas kepada masyarakat.

Menurut Siswoyo, keikutsertakan para peneliti Polbangtan dalam forum internasional ini dapat aktif dalam pertukaran ide dan pengalaman aplikatif melalui forum-forum komunikasi tatap muka sejenis lainnya.

"Ajang ini selain dapat membangun dan memperkaya khasanah penelitian juga dapat menemukan mitra global untuk berkolaborasi di bidang penelitian dan publikasi di masa depan pada skala nasional maupun internasional," kata Siswoyo.

Siswoyo menambahkan, Akuntabilitas penelitian dosen polbangtan bogor tidak hanya sampai tersusunnya laporan, tetapi harus diseminarkan bahkan sampai  menembus diterbitkannya pada jurnal ilmiah.

"Saya mengucapkan selamat kepada ibu dyah n terima kasih membawa polbangtan bogor di kancah internasional. Hal ini menunjukkan keseriusan polbangtan bogor untuk mejadi politeknik  bertaraf internasional," kata Siswoyo.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018