Bogor (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo menyebutkan dengan beroperasinya Jalan Tol Ciawi - Sukabumi Seksi 1 dari Ciawi hingga Cigombong dapat memangkas jarak tempuh dari yang tadinya 1-2 jam menjadi sekiar 20 menit.

"Tadi ada yang membisiki ke saya 'Pak, ini dari Bogor ke Sukabumi normal saja itu bisa 5 jam, tapi sering tidak normal menjadi 7 jam. Ini tidak bisa diterus-teruskan," kata Presiden Joko Widodo di Gerbang Tol Cigombong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Ciawi - Sukabumi Seksi 1 dari Ciawi sepanjang 15,3 kilometer.

Tol Ciawi - Sukabumi memiliki total panjang 54 kilometer (km) yang dibagi menjadi empat seksi, antara lain Seksi I Ciawi-Cigombong 15,3 km, Seksi II Cigombong- Cibadak 11,9 km, Seksi III Cibadak-Sukabumi Barat 13,7 km, serta Seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur 13 km.

"Mobilitas orang dan barang, mahalnya transportasi, harus betul-betul bisa kita selesaikan dengan nantinya selesai jalan tol ini sehingga kita harapkan bisa berkembang ekonomi yang ada di Sukabumi terutama sisi pariwisata yang kita lihat saya kira memiliki kekuatan yang besar dan bisa berkembang dengan baik," tambah Presiden
 
Nantinya apabila Tol Ciawi - Sukabumi sudah beroperasi penuh maka jalan tol tersebut dapat menjadi jalan alternatif menuju Jawa Barat bagian Selatan terutama bagi angkutan logistik yang selama ini harus berhadapan dengan kemacetan pada ruas jalan Ciawi-Cigombong-Cicurug-Cibadak.
 
Tol Ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh Bogor-Sukabumi yang berjarak sekitar 67 km bila melalui jalan arteri, dari semula sekitar 4,5-5 jam menjadi sekitar 40 menit.
 
"Paling tidak ini bisa mengurai kemacetan Bogor, Ciawi, sampai Cigombong. Kita harapkan nanti pada 2020 selesai kemudian diteruskan ke Cianjur dan menuju ke sana lagi di Bandung. Ada alternatif-alternatif dari Bandung ke Jakarta," ungkap Presiden.

Pengelesaian jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi menurut Presiden ditargetkan selesai pada 2020.

"Begitu ini selesai nanti di 2020 terus ke Cianjur, terus ke Bandung. Langsung nanti ke timur lagi ke Cilacap, nanti ke timur lagi ke Yogya. Artinya yang selatan juga kita kerjakan dalam waktu secepat-cepatnya," ungkap Presiden.

Presiden pun menilai bahwa pembebasan lahan bukanlah masalah dalam proses penyelesaian jalan tol tersebut.

"(Pembebasan lahan) bukan masalah. Lagi dalam perjalanan konstruksi itu pasti ada pembebasan lahan yang satu-dua (sulit) tapi enggak ada keluhan ke saya. Artinya baik-baik saja. Masih sesuai target di 2020 Insya Allah rampung," ungkap Presiden.

Apalagi pemandangan sepanjang jalan tol tersebut menurut Presiden sangat cantik.

"Pemandangannya indah, cantik. Itu mungkin yang menyebabkan ini molor-molor pemandangannya bagus tadi. Kita harapkan dengan keindahan itu nanti pariwisata dan ekonomi yang ada di Sukabumi itu betul-betul terbuka dan berkembang," katanya.

Presiden menambhkan Sukabumi memiliki potensi semuanya di bidang pariwisata seperti 'geopark', pantai, gunung.

"Ini kekeliruannya Bocimi 'enggak' rampung-rampung. Kekeliruannya hanya itu saja. Ini yang kita selesaikan," tegas Presiden.

Semakin lancarnya konektivitas diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah Sukabumi serta mendukung kawasan wisata di selatan Jawa seperti Pelabuhan Ratu.

Editor Berita: Subagyo.     
 

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018