Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sekitar 1500 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ikuti Tryout Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Institut Pertanian Bogor (IPB). Sistem penilaian pada SBMPTN tahun depan diwacanakaan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Sistem terbaru ini memang baru saja dibahas dalam konferensi pers SBMPTN oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Oktober lalu. Hal ini disampaikan oleh Aris Ahmad Wiratama selaku Ketua Pelaksana di Gedung Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor (18/11).

“Jika sistem sebelumnya terlebih dahulu siswa harus mendaftar, pilih jurusan dan perguruan tinggi, lalu tes, maka tahun depan akan dimulai dari tes. Hasil dari tes inilah yang akan menjadi tiket untuk mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kemudian tipe soalnya pun berubah, yang awalnya disebut dengan Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD), maka mulai tahun 2019 nanti menjadi Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Soal standar nilai penerimaan di PTN, hal itu dikembalikan ke kebijakan kampus masing-masing,” ujarnya.

Dengan mengikuti kegiatan hasil kerjasama dengan Universitas Esa Unggul dan Lembaga Bimbingan Belajar Quin ini, peserta tryout mendapatkan wawasan baru tentang sistem penilaian di SBMPTN 2019. Mereka juga antusias saat sesi motivasi dan bincang-bincang dengan mahasiswa berprestasi IPB yang hadir dalam acara tersebut.

“Ribuan siswa tersebut umumnya berasal dari Jabodetabek dan Banten. Akan tetapi ada pula yang dari Jawa Timur dan Medan. Harapan dari kami, para adik-adik yang hadir jadi lebih siap dengan sistem SBMPTN yang terbaru jika nantinya sistem itu benar-benar diterapkan dan juga makin optimis untuk memilih kampus,” pungkasnya.

Selain menggunakan jalur SBMPTN, program sarjana IPB juga menerima mahasiswa melalui jalur lain yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Afirmasi Dikti dan jalur mandiri.

Untuk jalur mandiri sendiri ada empat jenis yakni Ujian Talenta Masuk (UTM), Beasiswa Utusan Daerah (BUD), Jalur Prestasi Internasional dan Nasional atau biasa disebut PIN (termasuk jalur Hafiz Quran) dan Jalur Ketua OSIS. Porsi dari masing-masing jalur tersebut sebesar 40 persen untuk SNMPTN, 40 persen SBMPTN dan sisanya untuk jalur mandiri. (AMA/Zul)

Pewarta: Oleh Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018