Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Kehadiran Kredit Masyarakat ekonomi sejahtera (Mesra) yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat disambut baik masyarakat Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, sebagai solusi keuangan agar terhindar dari bank keliling atau rentenir.

Pujianti (35) salah satu warga Leuwiliang, mengaku sudah mendaftarkan diri untuk mengajukan pinjaman di DKM Masjid Jami Al Hikmah, Leuwilang, Rabu.

"Rencana minjamnya Rp2 juta, untuk tambahan modal usaha kredit saya," kata janda satu anak ini.

Puji sehari-hari bekerja sebagai tukang kredit keliling yang menjual aneka baju daster, pakaian dalam dan lainnya.

Ia berkeliling menjual dari kampung ke kampung, profesi ini sudah dilakoninya sejak dua tahun terakhir sejak ditinggal suaminya yang sudah meninggal dunia.

Harga daster yang dijual bervariasi dari mulai Rp40 ribu, sampai dengan Rp125 ribu. Dibayar dengan cara kredit oleh ibu-ibu pelanggannya.

Sebelum mengakses permodalan Kredit Mesra, Puji punya pengalaman meminjam di bank keliling atau dikenal oleh masyarakat luas sebagai Bank Emok.

"Pernah sekali pijam dari bank emok, besarannya sama Rp2 juta juga, buat modal usaha," katanya.

Pijaman sebesar Rp2 juta harus dibayar setiap bulannya sebesar Rp120 ribu. Total uang yang dikembalikannya hasil pijam bank emok sebesar Rp2,5 juta.

"Saya harus bayar setiap bulan Rp102 ribu," katanya.

Bank keliling menerapkan bunga dua kali lipat setiap pinjaman. Nilai bunga pinjaman Puji mencapai 25 persen.

Menurut Puji tingginya nilai pengembalian ini kadang membuat warga banyak yang tidak mampu membayar dan sering ditagih-tagih rentenir.

"Ada yang ngak bisa bayar cuma bisa bilang bersabar aja dulu, nanti kalau sudah ada uangnya baru dibayar," katanya.

Menurut Puji, usahanya membutuhkan bantuan modal, hanya saja tidak bisa mengakses pinjaman perbankan karena tidak memiliki anggunan sebagai persyaratan.

"Sekarang udah ada kredit Mesra, tinggal datang ke masjid untuk pijam, tanpa bunga dan tanpa anggunan," kata Puji.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Kredit Mesra bekerja sama dengan Bank Jabar Banten (BJB) untuk tahap awal di Kecamatan Leuwiliang, Rabu (27/11). Terdapat lima tempat ibadah yang sudah bekerja sama untuk menyalurkan kredit tersebut.

Kelima tempat ibadah tersebut terdiri atas empat masjid, dan satu kelenteng, yakni di DKMI Al Barokah Lewuliang ada dua kelompok (10 orang), DKM Al Mutaqim Leuwiliang, satu kelompok (enam orang), DKM Nurul Huda Cibungbulang dua kelompok (15 orang), DKM Al Abrar Jasingan, empat kelompok (30 orang), serta Kelenteng Ho Tek Bio, Ciampea, satu kelompok (lima orang0.

Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan saat peluncuran, Rabu, menyebutkan, tahap awal ini total dana yang disalurkan sebesar Rp153.500.000 untuk 78 orang peminjam di lima tempat ibadah tersebut.

"Kredit BJB Mesra dirancang secara unik bagi masyarakat yang memerlukan permodalan sampai nominal Rp2 juta, di mana angsurannya ringan tanpa jaminan dan persyaratan mudah," katanya.

Syarat untuk mengakses kredit ini masyarakat harus berkelompok dari lima sampai 10 orang. Kelompok ini sebelum mendapatkan pinjaman modal, juga akan mendapatkan pelatihan, pengelolaan keuangan rumah tangga, rencana usaha atau program Pesat.

"Melalui pelatihan ini masyarakat dapat memahami cara pengelolaan keuangan secara sedeharan, mudah dan tidak ribet," katanya.

Selain itu, melalui pelatihan, program permodalan yang diterima oleh masyarakat menjadi tepat guna, tepat sasaran, dan berujung pada kesejahteraan umat.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018