Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, menargetkan proyek underpass atau jalan kolong di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, beroperasi pada April 2019.

"Underpass ini terdiri atas dua lajur kendaraan dengan lebar jalan 4 meter per lajur dan panjang sekitar 25 meter," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, proyek underpass itu digarap oleh kontraktor pembangunan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) sebagai kompensasi atas penutupan perempatan Bekasi cyber Park (BCP) imbas pemasangan konstruksi Jalan Tol Becakyu dari arah Jalan KH Noer Alie menuju Jalan M Hasibuan.

Konstruksi Tol Becakayu yang membentang dari Cawang hingga Bekasi Timur, Kota Bekasi, melintas di atas Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, tepatnya di sekitar Simpang BCP sejauh 109 meter menuju kawasan PT Amarta Rawatembaga, Bekasi Selatan.

Saat ini pembangunan konstruksi Becakayu telah sampai di sekitar Grand Metropolitan Mal Bekasi, Jalan KH Noer Alie, Kalimalang.

"Mungkin, pada pekan depan sudah sampai ke simpang BCP dan harus dilakukan penutupan sebagian akses Jalan Ahmad Yani di Simpang BCP, maka Pemkot Bekasi harus menyediakan koridor alternatif, khususnya bagi kendaraan dari arah M Hasibuan yang akan klurus ke Jalan KH Noer Alie Kalimalang," katanya.

Atas pertimbangan itu, pihaknya meminta kontraktor Tol Becakayu untuk membuat underpass sebagai jalan alternatif yang berlokasi di sisi kantor Balai Kemitraan Polisi dan Masyarakat (BKPM) Jalan Ahmad Yani menuju Jalan Sisi Selatan Kalimalang.

Underpass itu akan menghubungkan lalu lintas kendaraan dari Jalan M Hasibuan menuju Metropolitan Mal Jalan Sisi Selatan Kalimalang.

"Di Simpang BCP ini akan ditancapkan `pier head` yang cukup besar untuk menopang badan jalan Tol Becakayu menyeberang Jalan Ahmad Yani, sehinga pasti ada penutupan jalan," katanya.

Johan mengatakan, realisasi underpass Jalan Ahmad Yani baru pada tahap pembuatan kontrak kerja dan ditargetkan berjalan konstruksinya dalam waktu dekat.

"Target kami, pada April 2019 proyek tersebut sudah bisa diakses publik," katanya.

Selama proses pembuatan underpass pun, pihaknya akan menerapkan rekayasa lalin mengingat proses penggalian terowongan tidak boleh ada lintasan kendaraan pada tanah di atasnya.

"Tidak bisa penggalian terowongan dilintasi kendaraan berat di atasnya. Kita juga tahu bahwa di lintasan Jalan Ahmad Yani saat ini ada pekerjaan besar pembangunan Jembatan Layang Rawapanjang. Ini tantangannya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018