Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Presiden Direktur Halal Network International (HNI) Agung Yulianto berpendapat respons pasar terhadap produk halal di Indonesia dan mancanegara sangat baik.
"Baik di dalam negeri maupun luar negeri, responsnya positif. Meskipun pangsa pasar utama kami memang masih dominan di Tanah Aair dengan kisaran 90 persen dan sisanya di luar negeri," katanya di Bekasi, Sabtu.
Besarnya potensi tersebut membuat HNI terus fokus membina pelaku usaha produk halal di pasar domestik maupun internasional.
"Dari sekitar seribu produsen, ada lebih dari 100 ribu produk yang dipasarkan 1,7 juta agen di seluruh dunia dan tanggapannya positif," katanya.
Sejumlah strategipun telah dijalankannya guna mengembangkan industri halal Tanah Air, mulai dari produk fasyen muslim hingga pariwisata halal.
Pada semua sektor tersebut, kata dia, Indonesia sebenarnya bisa tampil sebagai kekuatan industri halal, namun sampai sekrang Indonesia masih berada pada peringkat keempat negara yang mengimpor produk halal.
"Padahal produk halal karya anak bangsapun tidak kalah kualitasnya. Namun memang, kelemahan dari produk dalam negeri adalah kemampuan pemasaran yang belum baik.
Terhadap para pelaku usaha yang baru merintis, HNI akan mengembangkan sistem pendampingan dan pelatihan dari para ahli.
"Tak ada bisnis sukses yang maju tanpa pendampingan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Baik di dalam negeri maupun luar negeri, responsnya positif. Meskipun pangsa pasar utama kami memang masih dominan di Tanah Aair dengan kisaran 90 persen dan sisanya di luar negeri," katanya di Bekasi, Sabtu.
Besarnya potensi tersebut membuat HNI terus fokus membina pelaku usaha produk halal di pasar domestik maupun internasional.
"Dari sekitar seribu produsen, ada lebih dari 100 ribu produk yang dipasarkan 1,7 juta agen di seluruh dunia dan tanggapannya positif," katanya.
Sejumlah strategipun telah dijalankannya guna mengembangkan industri halal Tanah Air, mulai dari produk fasyen muslim hingga pariwisata halal.
Pada semua sektor tersebut, kata dia, Indonesia sebenarnya bisa tampil sebagai kekuatan industri halal, namun sampai sekrang Indonesia masih berada pada peringkat keempat negara yang mengimpor produk halal.
"Padahal produk halal karya anak bangsapun tidak kalah kualitasnya. Namun memang, kelemahan dari produk dalam negeri adalah kemampuan pemasaran yang belum baik.
Terhadap para pelaku usaha yang baru merintis, HNI akan mengembangkan sistem pendampingan dan pelatihan dari para ahli.
"Tak ada bisnis sukses yang maju tanpa pendampingan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018