Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Penggemar dan Peternak Ayam Pelung (HIPPAP) Nusantara berupaya memurnikan kembali plasma nutfah ayam pelung untuk menjaga keturunannya agar tidak dikawin silang dengan jenis ayam lainnya.

"Ayam pelung ini merupakan plasma nutfah istimewa yang merupakan ayam asli dari Jawa Barat, sehingga dalam pengembangan atau pembudidayaannya wajib dikawinkan sesama jenis baik jantan maupun betinanya," kata Ketua HIPPAP Nusantara Sukabumi Raya Ichwan Hamid di Sukabumi, Jumat.

Menurut dia, pemurnian ini wajib dilakukan oleh para pembudidaya ayam pelung jangan sampai mencoba mengawinkan dengan jenis lain baik ayam Bangkok, kampung dan lainnya sehingga trah atau keturuannya menjadi rusak.

Lanjut dia, ayam pelung ini mempunyai keistimewaan khususnya jantan seperti bobot badannya yang besar dibandingkan ayam jenis lainnya, penampilannya menarik dan sangar, jenggernya tegak merah serta memiliki suara yang merdu dan khas.

Selain itu, dengan membudidayakan ayam pelung sesuai gen tanpa disilang maka akan mengeluarkan anakan yang tetap murni sehingga keturunannya pun terjaga. Bahkan, beberapa peternak saat ini sudah mulai menyertakan sertifikat keturunan ayam pelung, sehingga saat dijual nanti komsumen mengetahui trahnya.

"Pemurnian ayam pelung ini wajib dilakukan karena merupakan ayam asli dari Jabar dan sudah dipatenkan sehingga tidak ada lagi negara yang bisa mengakui asal ayam ini," tambahnya.

Di sisi lain, Ichwan mengatakan potensi pasar dari budidaya atau ternak ayam pelung pun masih terbuka lebar. Saat ini pun sudah 17 provinsi di Indonesia yang mulai mengembangkannya karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Bagaimana tidak, anakan yang berasal dari trah biasa (tengahan) dengan usia di bawah satu bulan bisa dihargai Rp75 ribu/pasang, bahkan jika trahnya juara maka harganya pun melambung mencapai Rp500 ribu. Belum lagi untuk ayam dewasa yang sudah sering kontes bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Tidak hanya pasar nasional saja, pasar ekspor pun sudah mulai melirik ayam pelung karena terpesona dengan keistimewaannya seperti diekspor ke Malaysia, Kanada, Jepang dan beberapa negara tetangga lainnya.

"Ini peluang bagi masyarakat yang berminat beternak karena dalam perawatannya pun cukup mudah serta tidak menggunakan biaya yang besar," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018